POSO – Yayasan Khalid Bin Walid Kabupaten Poso berkomitmen mendukung upaya pencegahan penyebaran paham radikal di wilayah Poso.

Yayasan yang telah memiliki legalitas dan badan hukum ini siap berkolaborasi dengan pihak Kepolisian dan Pemerintah Daerah dalam menjaga keamanan serta membangun masyarakat yang moderat dan toleran.

Yayasan ini dipimpin oleh Ustaz Sugianto Kaimudin, S.Kep alias Anto sebagai Ketua, dengan Syahrun Sonaru sebagai Pembina.

Sebagai bagian dari upayanya dalam bidang pendidikan, Yayasan Khalid Bin Walid mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Khalid Bin Walid di Kelurahan Moengko Baru, Kecamatan Poso Kota.

Meskipun saat ini pondok pesantren tersebut masih dalam tahap pembangunan, yayasan berkomitmen menjadikannya sebagai pusat pendidikan berbasis Al-Qur’an yang mampu menangkal pengaruh paham radikal di tengah masyarakat.

Ustaz Sugianto Kaimudin menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung program pemerintah dan kepolisian dalam pemulihan keamanan di Poso.

Yayasan ini juga menolak keras segala bentuk pemahaman intoleran dan radikal yang dapat merusak persatuan bangsa serta bertentangan dengan ajaran Islam.

“Kami tidak mendukung berkembangnya paham intoleran dan radikal, apalagi sampai melakukan tindakan terorisme. Ini bukan hanya merusak keamanan, tetapi juga bertentangan dengan ajaran Islam, hukum negara, serta ideologi NKRI,” ujar Ustaz Sugianto.

Menurutnya, pemahaman intoleran dan radikal sangat berbahaya jika tidak segera dicegah karena dapat mengingkari nilai-nilai kebhinekaan dan Pancasila.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, ormas, dan lembaga pendidikan untuk bersama-sama mensosialisasikan bahaya paham ini kepada masyarakat.

Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Satgas Operasi Madago Raya, Yayasan Khalid Bin Walid menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dalam menciptakan Poso yang aman, damai, dan terbebas dari pengaruh paham radikal.

“Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah Satgas Operasi Madago Raya dalam memulihkan keamanan di Poso. Kami terbuka untuk bekerja sama dalam mencegah penyebaran paham radikal demi mewujudkan lingkungan yang lebih kondusif,” tambahnya. *