PALU – Central Celebes Travel Fair (CCTF) 2023 memasang target pendapatan selama dua hari dari tanggal 10-11 Juni 2023 mencapai 450 juta, dengan melibatkan 60 pelaku usaha. Para pelaku usaha ini di antaranya Garuda Indonesia, Santika Hotel, Villa Sutan Raja, Kopi Bintang, Bank Sulteng, Radja Trans Palu, dan Bus Harvest.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng Diah Agustiningsih mengatakan, ke 60 pelaku usaha ini merupakan media promosi dan bisnis pariwisata unggulan Provinsi Sulteng. Para pelaku usaha terlibat dalam kegiatan ini melakukan promosi dan penjualan paket wisata, promosi event pariwisata, penjualan jasa perhotelan, jasa restoran, dan jasa transportasi by event.
Kegiatan ini mengusung konsep direct promotion (promosi secara langsung) dan bersifat transaksional dengan menggunakan model B2C (business to coustomer), yaitu proses penjualan secara langsung dari para seller (penjual) kepada konsumen.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada para mitra pelaku industri Pariwisata dan Ekraf yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Seller maupun Buyer di kegiatan Central Celebes Travel Fair 2023, semoga acara ini berjalan lancer dan Sukses,” ujar Diah Agustiningsih di Palu Grand Mall, kepada media ini, Sabtu (10/6).
Event ini bertujuan untuk mempromosikan dan mensosialisasikan potensi pariwisata Sulteng, dan untuk menarik minat masyarakat secara luas agar dapat berwisata di daerahnya sendiri.
Selain itu momen CCTF 2023 ini juga untuk mempromosikan potensi industri ekonomi kreatif, meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi pelaku industri pariwisata dan Ekraf, dan menumbuhkan ekonomi kepariwisataan di Sulteng secara berkelanjutan.
“Target pendapatan selama dua hari di event CCTF 2023 ini sebesar 450 juta, karena dari Garuda Indonesia sendiri menargetkan bisa mendapatkan pendapatan selama event ini targetnya 200 juta,” ujar Diah Agustiningsih.
Sementara Sekdaprov Sulteng Novalina mengatakan, Sulteng memiliki potensi yang luar biasa baik dari sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Keragaman budaya dan keindahan bentang alam yang dimiliki Sulteng sudah seharusnya dikelola dengan baik dan optimal, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, adanya revolusi industri 4.0 merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi, sehingga pemerintah daerah dituntut untuk bekerja lebih keras, kreatif dan inovatif, serta menemukan formula terbaik untuk mendorong kemajuan industri pariwisata.
Menurutnya lagi, pengembangan potensi keragaman budaya yang berbasis pada kearifan lokal, menjadi sangat penting untuk mewujudkan suatu pembangunan pariwisata yang bijaksana, bernilai tinggi dan penuh kearifan. Atas dasar tersebut Pemprov Sulteng telah membranding Sulawesi Tengah dengan tagline ‘Negeri Seribu Megalith’. Olehnya dia mengajak semua pihak untuk memelihara dan melestarikan keberagaman budaya, keanekaragaman hayati, serta keindahan alam yang dimiliki.
“Pada Event Celebes Central Travel Fair ini, saya berharap masyarakat kita dan dunia internasional dapat mengenal dapat mengenali dan mencintai kesenian dan kebudayaan yang ada di wilayah Sulawesi Tengah, Negeri Seribu Megalith,” ujar Novalina.
Reporter: IRMA/Editor: NANANG