PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mulai menurunkan sejumlah tenaga enumerator (pencacah) yang akan bertugas mendata seluruh potensi sumber daya yang ada di Kota Palu.
Menurut Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, kegiatan tersebut adalah yang pertama kali dilakukan di Kota Palu, di mana para enumerator akan melakukan survei secara lengkap.
“Petugas akan mendatangi semua rumah tanpa terkecuali. Petugas akan melakukan tanya jawab dari pintu ke pintu seperti petugas sensus, namun ini akan lebih spesifik lagi,” ujarnya saat melepas 92 enumerator Kota Palu, di halaman Balai Kota Palu, Rabu (02/02).
Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui secara langsung kondisi dan situasi warganya. Akar masalah yang dihadapi warga juga dapat diketahui, seperti pengangguran.
“Kalau misalnya kita ngomong persentase kemiskinan, maka dari sini akan diketahui secara detail mengenai siapa, apa dan yang mana kemiskinan itu,” jelasnya.
Dengan begitu, kata Hadi, target-target pengentasan kemiskinan juga tepat sesuai dengan kondisi di lapangan atau lebih objektif.
“Mereka akan mendata secara detail, dengan waktu yang kita targetkan akan selesai pada bulan Maret 2022,” terangnya.
Petugas enumerator, lanjut dia, akan melakukan tugasnya dengan menggunakan koordinat sehingga semua bisa terpetakan dengan baik karena terkoneksi dengan konsep yang akan dilaksanakan Pemkot Palu, yakni Smart City.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palu, Amiruddin, menuturkan, tugas petugas enumerator adalah mendata semua potensi sumber daya di Kota Palu
“Dengan kegiatan ini akan diketahui kondisi Kota Palu secara keseluruhan, baik itu kemiskinan, IKM, UKM, kependudukannya, kesehatannya dan sebagainya,” bebernya.
Kata Amir, petugas akan mendata sarana dan prasarana seluruh masyarakat secara komplit dan akurat.
Kata dia, petugas yang dilibatkan berasal dari unsur mahasiswa dari sejumlah fakultas di Universitas Tadulako (Untad) Palu serta melibatkan Tim Ahli dari Untad sebanyak 9 orang.
“Sistem yang mereka gunakan dilapangan dengan Google Form. Jadi kuisioner sudah masuk pada android petugas dan langsung terkonek kepada kami untuk diverifikasi. Margin error hasil pendataan ini akan sangat kecil,” ucapnya.
Out put-nya, lanjut dia, data yang didapatkan bisa menjadi kerangka acuan dalam rangka menentukan arah kebijakan wali kota dalam upaya pengembangan Kota Palu ke depan.
“Semua aktifitas yang ada di masyarakat akan kelihatan,” tutupnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay