PALU- Ahmad Ali, calon gubernur Sulawesi Tengah, menerima tantangan dari kelompok mahasiswa “Payung Aktivis” untuk berpartisipasi dalam diskusi terbuka di kampus. Payung Aktivis, yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa di Sulawesi Tengah, mengajukan tantangan tersebut untuk mengeksplorasi visi dan ide-ide Ahmad Ali terkait pembangunan di provinsi tersebut.
Perwakilan dari Payung Aktivis, Alief Veraldhi menjelaskan bahwa tingginya angka kemiskinan, sulitnya akses pekerjaan, dan kenaikan biaya pendidikan berdampak pada banyaknya anak muda putus sekolah menjadi alasan utama mereka untuk mengadakan diskusi tersebut.
“Dengan kondisi Sulawesi Tengah masih menghadapi peningkatan angka kemiskinan, sulitnya lapangan pekerjaan, dan kenaikan biaya pendidikan, kami merasa perlu mengedepankan diskusi terbuka,” ujar Alief dalam pertemuan di kediaman Ahmad Ali pada Kamis 15 Agustus 2024.
Tujuan dari diskusi tersebut adalah untuk menggali lebih dalam gagasan Ahmad Ali mengenai solusi atas masalah-masalah tersebut, serta memberikan ruang bagi masyarakat untuk lebih mengenal dirinya. Ini juga akan menjadi kesempatan bagi siapa saja ingin beradu ide dan gagasan dengan Ahmad Ali.
Pilkada Sulteng tahun ini dianggap unik oleh berbagai kalangan, dengan banyak perhatian tertuju pada elemen hiburan dalam kampanye, yang kadang mengalihkan fokus dari penyampaian ide dan program kerja relevan. Payung Aktivis hadir dengan semangat untuk mengubah paradigma tersebut,mewakili suara kaum buruh, petani, dan masyarakat miskin dalam mengeksplorasi visi pemimpin masa depan mereka.
Dalam tanggapannya melalui media “Mata SMS.com”, Ahmad Ali menyambut baik tantangan tersebut dan mengajak kelompok Cipayung Plus untuk turut serta dalam diskusi terbuka tersebut, yang akan melibatkan masyarakat umum.
Payung aktivis menyatakan kesiapan mereka untuk menyelenggarakan diskusi tersebut dalam waktu dekat, berharap bahwa ini menjadi momen penting bagi masyarakat Sulteng untuk lebih memahami visi dan misi calon pemimpin mereka.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum penting bagi masyarakat Sulawesi Tengah untuk memahami lebih jauh visi dan misi calon pemimpin mereka, sekaligus menjadi wadah bagi para aktivis untuk mengadvokasi isu-isu penting yang dihadapi masyarakat,” tutup Alief.
Reporter : IKRAM/Editor: NANANG