Tangkal Paham Radikalisme, LPKA Palu Beri Pembekalan kepada Anak Binaan

oleh -
FOTO: HUMAS LPKA KELAS II PALU

PALU – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu memberikan pembekalan kepada seluruh anak binaannya, Senin (07/11) pagi.

Kegiatan tersebut bertujuan menanamkan jiwa nasionalisme dan toleransi dalam rangka menangkal paham radikalisme dan terorisme di lingkungan LPKA Palu.

Ansari Maulana selaku staf pembinaan LPKA Palu, menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan langkah untuk mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme dan terorisme kepada setiap anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) di LPKA Palu.

Sebelumnya, Ansari sendiri telah mengikuti pendidikan dan pelatihan terkait penanganan kepada anak-anak yang dirampas kebebasannya dalam konteks penanggulangan terorisme bersama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

BACA JUGA :  Yayasan Hajar Aswad Dukung Pencegahan Paham Radikal di Poso

“Kita sangat prihatin dengan adanya korban dari pemahaman radikalisme dan terorisme yang terjadi pada generasi muda di bangsa ini, hal ini harus kita antisipasi dengan secepat dan sebaik mungkin,” jelas Ansari.

Meski jumlah kasusnya menurun, kata dia, tetapi pembinaan dan bimbingan harus dilakukan terus menerus. Apalagi, LPKA Palu sendiri tidak menutup kemungkinan akan dihuni kembali oleh anak-anak yang menjadi korban tindak kejahatan terorisme.

Ia menambahkan, dalam memberikan pembinaan, pihaknya menggandeng para mitra kerja sama seperti Kodim 1306/Kota Palu, Polresta, Kemenag, Kesbangpol DP3A Sulawesi Tengah dan Kota Palu, FKUB serta Komunitas Pemerhati Anak di Kota Palu.

“Semuanya berkomitmen untuk terus memberikan pembinaan dengan penuh rasa empati kepada setiap anak. Bukan hanya bersimpati, kita harus memiliki rasa empati kepada anak-anak ini, apalagi yang memang telah menjadi korban dari hal tersebut,” terangnya.

BACA JUGA :  Kerukunan di Morowali Terawat Baik, Karyawan Hindu PT IMIP Bebas Beribadah

Dengan berempati, kata dia, maka bisa lebih memahami kondisi mental anak sehingga bisa meraih hati dan pikirannya.

“Jika sudah begitu, semoga saja mereka dapat memiliki pandangan yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Di akhir kegiatan, Isra selaku Kepala Seksi Pembinaan LPKA Palu, berharap agar seluruh anak di LPKA Palu lebih memiliki pikiran dan rasa toleransi, baik kepada sesama saudara seagama maupun antar ummat beragama.

“Rajinlah dalam membaca dan belajar, kita harus bisa hidup damai dalam segala perbedaan ini, bukan hanya menganggap bahwa hanya diri kita saja yang benar,” pungkas Isra. */RIFAY