BUOL – Aspek positif perkembangan internet membuat orang bisa lebih kreatif berekspresi di dunia maya. Meski demikian, ada juga dampak negative yang timbul, di antaranya adalah mudahnya penyebaran paham radikal secara global dan masif.
“Karenanya, dibutuhkan keterampilan literasi digital untuk menyaring informasi yang tersebar di sekitar kita,” kata Dosen Fakultas Hukum dan Ketua Pusbang Deradikalisasi dan Penguatan Sosial Akademik Universitas Tadulako, Rahmat Bakri saat membawakan tema “Positif, Kreatif dan Aman Menggunakan Internet” pada rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, secara virtual di Buol, Sulawesi Tengah, Kamis 14 Oktober 2021.
Kegiatan yang diikuti 464 peserta ini juga menampilkan tiga narasumber lainnya, yakni Duta Humas Polda Sulteng, Sofia Ningrum; jurnalis dan CEO roemahkata.com, Yardin Hasan; dan Web Development Specialist, Stenly Fischer.
Narasumber Sofia yang menyampaikan materi etika digital berjudul “Tips Mengenali Berita Palsu dan Verifikasi”, mengatakan, hoaks dapat dikenali lewat sumber berita yang tak jelas, bermuatan provokasi, menyembunyikan fakta dan data, serta banyak kesalahan ejaan.
Kata dia, saat menerima berita atau informasi seperti itu, cek kebenarannya dengan mengkonfirmasi ke pihak bersangkutan.
“Selanjutnya, laporkan ke polisi jika ternyata berita tersebut hoaks,” katanya.
Pemateri selanjutnya, Yardin membawakan tema budaya digital tentang “Di Media Sosial Kita Tak Sekadar Dituntut Paham”. Menurut dia, di era digital saat ini, hoaks seperti misinformasi, disinformasi dan malinformasi mudah tersebar dengan cepat.
“Membudayakan berpikir kritis dalam berinternet bisa menjadi salah satu cara untuk melawan penyebaran hoaks,” tuturnya.
Adapun Stenly, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Memahami Aplikasi Keamanan dan Pertahanan Siber di Dunia Digital”.
Ia mengatakan, ancaman kejahatan siber bisa dihindari dengan menggunakan gawai pribadi, perangkat lunak asli, hosting yang aman, kata sandi unik dan otentikasi dua langkah. “Perbarui aplikasi secara rutin, backup data secara berkala, abaikan surel atau notifikasi mencurigakan dan minimalkan penggunaan jaringan Wi-Fi publik,” pesannya.
Selanjutnya, Heri Susanto selaku moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh peserta.
Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana cara meliterasi orang tua agar tak mudah terpengaruh hoaks.
Narasumber menjelaskan bahwa sebenarnya tak ada batasan umur maupun tingkat pendidikan tertentu di mana hoaks bisa menyebar. Setiap orang harus menyadari dampak buruk yang bisa ditimbulkan akibat hoaks, sehingga kemampuan menyaring dan memverifikasi informasi sangatlah penting untuk dikuasai di era digital ini.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***