PALU- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) meniadakan debat Calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Nasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, berbicara soal pengalaman saat mengikuti Pilpres 2019, sebagai Cawapres Prabowo Subianto melawan pasangan Jokowi- KH. Ma’ruf Amin kala itu.
“Kami mendapatkan format debat saat itu sudah cukup baik, namun pertimbangan KPU yang dipilih ini pasangan. Sebetulnya masyarakat harus bisa mendalami dan memiliki peluang untuk mendengar langsung dari pasangan apa menjadi perjuangan mereka meningkatkan ekonomi masyarakat,”‘ ujar Sandiaga usai memberikan arahan temu kader, simpatisan dan pelaku UMKM PPP Kota Palu, di Warkop Auk Sis Aljufri Kota Palu, Ahad (3/12).
Khususnya kata dia, untuk harga-harga murah, kerja mudah dan pemerintahan bersih bebas korupsi.
Menurutnya debat adalah sebuah etalase strategis dan penting bagi masyarakat untuk mengenal gagasan disampaikan oleh para pasangan calon.
“Tapi apapun putusan, jangan sampai kita terpecah belah, sebab PPP partai mengutamakan ukhuwah kepentingan bangsa. Perbedaan pendapat hal wajar, natural, mari sambut keberagaman kita menghadirkan percepatan pembangunan, khususnya di bidang ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Sekadar diketahui, lima kali debat capres-cawapres digelar pada Pilpres 2019. Komposisinya dua kali khusus capres, sekali debat khusus cawapres, dan dua kali dihadiri capres-cawapres.
Sedangkan pada Pilpres 2024, cawapres turut mendampingi pasangan masing-masing saat debat capres, begitu juga ketika debat cawapres. Adapun perbedaannya pada proporsi bicara masing-masing capres dan cawapres, apakah agenda debatnya hari itu debat cawapres atau capres.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG