PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berharap dalam melaksanakan program kegiatan perlu dukungan data yang akurat dan valid, sehingga dalam perencanaan dapat terintegrasi dengan baik.
Sekretari Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran Tiangso, mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) belum mendapatakan data yang akurat dari sisi sektor ekonomi yang manakah paling banyak menyumbang angka stunting di Parimo.
“Pada tahap ekonomi yang diatas juga menyumbang stunting, taraf ekonomi yang sedang atau tahap ekonomi lemah, dari tiga kelompok ini, mana yang banyak menyumbang angka stunting maka itu yang harus kita kaji bersama-sama,” ungakapnya dalam rapat stunting, Rabu (01/11).
Ia berharap, terkait dengan lokakarya analisis situasi stunting tersebut ialah untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
“Sebaran prevalensi stunting di Parigi Moutong yaitu sebaran keluarga beresiko stunting, situasi ketersedian program dan praktik manajemen layanan. Sedangkan Analisis situasi dilakukan untuk mengenali permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif pada kelompok sasaran,” jelasnya.
Kata dia, analisis situasi diminta agar dapat memberikan informasi untuk membuat keputusan strategis dalam hal memprioritaskan alokasi sumber daya yang dikelola Kabupaten/Kota untuk peningkatan cakupan layanan intervensi gizi.
“Bukan hanya itu, kita juga harus mengupayakan perbaikan manajemen layanan dan peningkatan akses lima kelompok sasaran, meningkatkan efektivitas sistem manajemen data serta menentukan kegiatan penguatan dan pemberdayaan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan/Desa dalam meningkatkan integrasi layanan,” pungkasnya.
Repoter : Mawan
Editor : Yamin