PALU – Bupati Sigi Mohamad Irwan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sigi Afit Lamakarate, menggelar audiensi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah.
Mereka diterima langsung oleh Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni Hasmar bertempat diruang Kapala Balai Kamis (27/07).
Dalam kunjungan tersebut, selain silaturahim, Bupati Sigi juga menyampaikan beberapa hal, yaitu, terkait dengan keresahan masyarakat Sigi dengan adanya kemunculan buaya yang mengganggu aktivitas masyarakat yang berada di sepanjang bantaran sungai, yang melintasi wilayah Sigi khususnya wilayah Kecamatan Tunggede Selatan.
Pertemuan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan solusi yang terbaik, sehingga masyarakat bisa bekerja dan hidup seperti biasanya, serta satwa liar seperti buaya bisa dilestarikan atau ditangkarkan.
Hasil dari pertemuan itu pun nantinya akan dibahas dalam bentuk rapat secara formal yang melibatkan Forkopimda, Dinas terkait, Camat, Kades dan masyarakat setempat.
Menanggapi penyampaian dari Bupati Sigi, Kepala BKSDA sangat menyambut baik dari pokok pikiran yang disampaikan oleh Bupati Sigi tersebut. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang satwa liar yang dilindungi.
“Saat ini pihak BKSDA Sulteng berencana untuk bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sigi, untuk memasang plang/tanda berupa peringatan adanya buaya di bantaran sungai, agar masyarakat dapat waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas di bantaran sungai,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui dalam empat bulan terakhir, dua penambang pasir Sigi, di waktu yang berbeda menjadi korban gigitan buaya. Keduanya berasal dari Desa Tinggeda, Kecamatan Marawola.
Reportase: Hady
Editor: Nanang
