Tangan Seorang Warga Palu Nyaris Putus Diterkam Buaya

oleh -
Seorang warga saat dievakuasi usai diterkam buaya di Pantai Talise, Teluk Palu. Ahad (12/12). (FOTO: FB FAISAL PUTRA MADJANATI)

PALU – Satu lagi warga Kota Palu menjadi korban gigitan buaya muara di daerah itu.

Warga bernama Sunarji Haris alias Ateng (51) kali ini menjadi korbannya. Tangan kanannya nyaris putus.

Peristiwa itu terjadi, Ahad 13 Desember 2020 Pukul 09.30 Wita.

Awalnya, sekitar Pukul 07.30 Wita, warga Jalan Ogotion itu, mandi-mandi di Pantai Jalan Rajamoili, dekat Patung Kuda. Asik menikmati laut, tiba-tiba muncul seekor buaya dan langsung menerkam tangan kanannya. Akibatnya, tangan Ateng nyaris terputus.

Untungnya, Ateng diselamatkan Ikram yang mengevakuasi dan langsung membawa Ateng ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Namun RS Bhayangkara mengarahkan ke RS Untad.

Di Undata, Ateng langsung ditangani oleh dokter jaga di Unit Gawat Darurat (UGD).

BACA JUGA :  Kampanye Ahmad Ali di Desa Sidole Barat, Warga: Program Jaminan Asuransi Pertanian Luar Biasa

Atas peritiwa itu, Anggota DPRD Kota Palu, Rusman Ramli mengatakan, harusnya hal itu tidak terjadi lagi jika pemerintah dan masyarakat saling mendukung.

“Korban akibat serangan buaya sudah sering kali terjadi, penampakan buaya berenang di laut di seputaran Pantai Talise juga sudah menjadi pemandangan yang lazim. Dan pemerintah juga sudah memasang papan pemberitahuan dan tentunya kami berharap masyarakat juga harus mematuhinya untuk tidak mandi dan berenang di sepanjang Pantai Talise,” katanya.

BACA JUGA :  Alwy Aljufri Pimpin Kampanye BerAmal di Lasoani

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi, Ketua Fraksi PKS itu berharap, Pemkot Palu dalam hal ini Badan Penanggulangan Bemcana Daerah (BPBD) Kota Palu segera melakukan koordinasi dengan BKSDA, untuk melakukan tindakan atau langkah langkah- langkah pencegahan.

Tahun 2018 lalu, saat melakukan upaya penyelematan buaya berkalung ban, Panji Petualang juga pernah mengatakan, keberadaan buaya di Teluk Palu menjadi bom waktu untuk warga.

“Saat ini populasi buaya di Teluk Palu sudah banyak, mulai dari yang kecil sampai yang panjang sampai 7 meter,” katanya waktu itu.

Kata dia, keberadaan buaya itu akan mengancam, sebab populasi hewan dilindungi itu akan terus bertambah dan sebaliknya ketersediaan makanan yang semakin terbatas. Hal itu diprediksi Panji hingga lima tahun mendatang.

BACA JUGA :  Brimob Sulteng Gelar Layanan Hipnoterapi Gratis

“Persoalan ini harus segera diselesaikan pemerintah. Mau dikemanakan buaya ini?,” tandas Panji.

Reporter : Yamin
Editor : Rifay