SOROWAKO, LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk, sebagaai bagian dari MIND.ID melakukan aksi penanaman 2.000 bibit mangrove, merestorasi lamun dan terumbu karang di pesisir pantai Desa Pasi-Pasi, Kecamatan Malili, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (26/07).

Aksi ini dilakukan dalam rangka menyikapi fenomena krisis iklim global dan meningkatnya abrasi yang mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati di laut.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama TNI Angkatan Laut (Danlantamal VI Makassar), Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, organisasi konservasi, serta masyarakat sekitar.

Wakil Presiden Direktur dan Chief Operations & Infrastructure Officer PT Vale, mengatakan, PT Vale tidak hanya menanam pohon, tapi juga menanam ketahanan untuk masa depan.

“Ini adalah bagian dari komitmen PT Vale untuk melakukan pertambangan yang tidak hanya produktif, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Abu Ashar, didampingi Chief Human Capital Officer PT Vale, Adriansyah Chaniago

Lebih lanjut ia mengatakan, Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, namun lebih dari 50% telah mengalami degradasi.

Ia menyampaikan, di kawasan pesisir Malili, hasil kajian ekologis yang dilakukan PT Vale tahun 2022 mengungkap data terhadap tantangan yang dihadapi.

Kata dia, terumbu karang sehat hanya tersisa 30,96 hektar dari total 111 hektar, ekosistem lamun tersisa hanya 0,88 hektar, dan hutan mangrove masih ada sekitar 647 hektar, namun dengan kepadatan yang sangat rendah dan fungsi ekologi yang menurun drastis.

Padahal, kata dia, mangrove mampu menyerap karbon 3 hingga 5 kali lebih banyak dari hutan darat tropis, serta melindungi pesisir dari abrasi dan badai.

“Hilangnya fungsi ini berarti hilangnya perlindungan bagi masyarakat pesisir yang sangat bergantung pada laut untuk penghidupan dan ketahanan pangan, katanya.

PT Vale juga melakukan restorasi bawah laut dengan menurunkan 50 struktur transplantasi terumbu karang (spider) dan membangun 20 rumah karang (nursery) di titik kritis kawasan Mangkasa Point.

Kegiatan ini melibatkan Sorowako Diving Club (SDC), TNI AL Lantamal VI Makassar, Perwakilan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI) dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Luwu Timur, Masdin menyampaikan terima kasih kepada PT Vale.

“Mereka hadir bukan hanya sebagai pelaku industri, tapi juga sebagai mitra strategis yang menjaga lingkungan. Langkah ini sekaligus menjadi motivasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, utamanya di area pesisir,” ungkap Masdin.

Danlantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, menambahkan, penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang juga adalah bagian dari dari pertahanan negara di laut.

Menurutnya, TNI Angkatan Laut memiliki tanggung jawab moral dan strategis dalam menjaga wilayah perairan termasuk ekosistem pesisir melalui Lantamal VI yang secara aktif dalam program pelestarian pesisir dan pembinaan potensi wilayah maritim.

“Namun kami sadar bahwa tugas besar ini tidak bisa dijalankan sendiri sehingga sinergi lintas sektoral antara TNI, pemerintah, dunia usaha seperti PT Vale dan masyarakat sipil menjadi kunci untuk memastikan warisan laut dan pesisir bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” ungkap Wahyudi.

Dia mengapresiasi inisiatif PT Vale yang konsisten mendukung kegiatan pelestarian lingkungan termasuk kesadaran ekologis seperti penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang.