PALU – Moh. Rifli Mubarak, penerima penghargaan mobilitas mahasiswa Internasional Indonesia di University of California, Davis, tampil menjadi narasumber inspiratif dalam Talkshow Eksploration Day University Fair (Edufair) Palu 2022, di Gedung Jodjokodi Convention Center (JCC), Kota Palu, Sabtu, (15/01).
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa untuk masuk di dunia pendidikan tidak boleh hanya ikut-ikutan atau karena ada tekanan atau juga karena pengaruh mayoritas lingkungan sekitar.
“Jadi begitu penting untuk memiliki pendirian,” katanya.
Menurutnya, pendidikan adalah sesuatu yang fundamental dan menjadi pondasi dalam berpikir untuk menjadi manusia independen dalam melakukan sesuatu.
“Tapi kita tidak bisa menggĂ©neralisasi bahwa semua harus menempuh jenjang pendidikan, sebab setiap orang memilik titik pangkal berbeda,” kata anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Almarhum Zuraidah dan Drs. Suhyar Mahmud itu.
Menurut pria kelahiran Palu, 22 tahun silam ini, kualitas sumber daya manusia di Sulteng sendiri sama unggul dengan daerah lain.
Olehnya, kata dia, sudut pandang terhadap perspektif tentang sumber daya manusia itu, bukan hanya terbatas pada pendidikan.
“Bahkan ada orang yang sukses berkiprah dalam dunia seni dan musik,” pungkas mahasiswa Fakultas Gukum, Universitas Hasanudin (Unhas) itu.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Palu, Usman, mengatakan, pihaknya tidak ingin membanding-bandingkan sumber daya manusia (SDM) ada di Sulteng dengan daerah lain.
Namun, kata dia, perbandingan ini bisa terjadi, bila anak-anak sendiri tidak menggali potensi sumber dayanya.
“Artinya kalau anak-anak Sulteng tidak belajar keras, pasti kalah dengan daerah lain,” katanya.
Melalui kesempatan itu, ia memotivasi para mahasiswa agar jangan terlena, sebab akan kalah dengan sumber daya manusia daerah lainnya.
“Meskipun dalam hal fasilitas terbatas, tapi Bukan berarti tidak memiliki SDM yang baik. Semua tergantung dari manusianya,” tekannya.
Ia juga mengimbau agar para mahasiswa dapat meningkatkan dan mengelola potensi yang dimiliki, jangan hanya berdiam diri.
“Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan sumber daya,” imbuhnya.
Meski acara talkshow ini sempat molor dari jadwal semula, sebab adanya gangguan kelistrikan pada gedung kegiatan, namun tidak mengurangi antusias serta keingintahuan pengunjung untuk mendengarkan pengalaman kedua narasumber dalam menempuh pendidikan.
Edufair Palu 2022 diikuti 29 kampus dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Masing-masing kampus mempresentasekan perguruan tingginya.
Kegiatan sudah dimulai sejak Jum’at 14 Januari kemarin dan akan ditutup pada Ahad 16 Januari besok.
Reporter : Ikram
Editor Rifay