Mustahil ada orang yang tidak punya masalah. Sebab, berhadapan dengan masalah dan tantangan merupakan sunatullah dalam kehidupan ( sunnatullah fil ha yah). Bahkan, dalam perspektif Alquran, kesuksesan dan keberhasilan (kemudahan) itu ha nyalah akan diraih ketika se seorang mampu mengatasi ke sulitan/tantangan dan memecahkannya dengan sebaikbaiknya.
Masalah memang selalu hadir karena dari sanalah kualitas seorang manusia bisa terlihat. Perbedaannya, ia bisa mengatasi masalah dengan baik atau justru semakin terbenam bersama masalah tersebut. Besar kecilnya masalah tak lepas dari kondisi pikiran Anda. Terkadang tanpa disadari sebuah masalah kecil bisa menjadi besar karena pikiran Anda mengkondisikan seperti itu
Namun sadarilah bahwa se sungguhnya kesulitan dan ke mudahan ibarat dua sisi pada satu koin (mata uang) yang ke dua-duanya tidak bisa dipi sah kan. Perhatikan firman-Nya da lam QS al-Insyirah [94] ayat 5-6, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemu dahan.”
Untuk mendapatkan jalan keluar dari berbagai persoalan hidup, patokannya adalah takwa. Takwa dalam arti selalu mengacu kepada petunjuk-petunjuk ilahi dalam mencari solusi dan menyelesaikanpersoalan kehidupan. Takwa adalah faktor penting yang akan memudahkan kita menghadapi problem di dunia dan akhirat. Tanpa takwa meskipun urusan dunianya bisa mudah, urusan akhiratnya akan sulit.
Dalam Alquran surah al- Hujurat [49] ayat 13, Allah me nyatakan bahwa sebaik-baik nya orang yang ada di antara umat manusia adalah orang yang paling bertakwa. Dalam ayat lainnya Allah berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk me nutup auratmu dan pakaian in dah untuk perhiasan. Dan, pakaian takwa itulah yang pa ling baik. Yang demikian itu ada lah sebahagian dari tandatan da kekuasaan Allah, mu dah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS al-A’raf [7]: 26).
Orang yang bertakwa ada lah orang yang selalu memi kirkan apa yang akan di ucap kan dan dilakukannya tidak sembarangan dan tidak asal-asalan. Tidak ada niat sama sekali untuk me lakukan kejahatan yang merugi kan orang lain, terlebih lagi me rugikan masyarakat dan bangsa secara luas.
Orang yang menjadikan takwa sebagai hiasan hidupnya tidak mungkin mengkhianati jabatannya dengan memanfaatkannya untuk kepentingan diri, keluarga, dan kelompok nya. Karena, jabatan diyakini nya sebagai amanah yang akan dipertanggungjawabkan ke pada masyarakat, bangsa, dan terutama kepada Allah SWT.
Lebih dari itu, takwa juga akan membuat kita mendapat anugerah yang tidak disangka-sangka. Seperti kita tahu, problem hidup sangat beragam. Layaknya hujan, kadang cuma rintik air yang boleh jadi justru semakin membuat indah suasana, tapi kadang sangat deras hingga membuat pandangan kita terhalang. Saat menghadapi problema hidup yang berat, acapkali pikiran kita buntu. Saat itulah kita sering mengkhayalkan munculnya suatu keajaiban. Sesuatu yang datang tiba-tiba dan tanpa diusahakan alias murni dari Penguasa alam semesta, yang kemudian menyelesaikan semuanya.
Walhasil, taqwa adalah bekal hidup paling berharga dalam diri seorang muslim. Tanpanya hidup menjadi tidak bermakna dan justeru penuh kegelisahan.
Sebaliknya, seseorang akan merasakan hakikat kebahagiaan hidup, baik di dunia mau pun di akhirat apabila ia berhasil menyandang sebagai orang yang bertaqwa.
Ibadah puasa Ramadhan tahun ini sudah hampir tiba. Kehadirannya merupakan momentum yang sangat berharga bagi kita untuk bermuhasabah dan berlomba-lomba dalam memperbanyak amal kebajikan sehingga kita betul-betul termasuk golongan insan bertaqwa. Wallahul Mustaan