Takbir dan Doa Iringi Pembangunan Pondok Pesantren Al-Azhar Mandiri

oleh -
Suasana peletakan batu pertama pembanungan Ponpes Al-Azhar Mandiri Palu, di Kelurahan Mamboro, Sabtu (13/07)(Foto : media.alkhairaat.id/Mun)

Sebongkah batu  sebagai tanda dimulainya sebuah pembangunan dalam genggaman KH. Mansur Baba–tokoh ulama Al-khairat yang karismatik itu seolah mengokohkan mimpi Abdul Basit Arsyad mendirikan lembaga pendidikan Islam baru di Kota Palu.

Tak lama, Ia mengumandangkan takbir yang sontak lantunannya memantik orang-orang yang menghadiri seremonial penuh berkat itu turut menggemakan takbir bersama.

Ada sekitar 150 orang yang terdiri tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pendidik yang hadir kala itu turut mengamini doa-doa  yang di panjatkan, berharap mendapat ijabah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Gemuruh takbir siang itu mewarnai momentum peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Azhar Mandiri Palu yang terletak sekitar 150 meter dari jalan lintas Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sabtu (13/7).

Ponpes seluas 64.154 m2 itu menjadi bagian rantai penerus dalam naungan Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu. Salah-satu lembaga pendidikan terbai k di Sulawesi Tengah yang telah berhasil mencetak deretan anak-anak berprestasi.

Sebelumnya Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu telah memiliki sekolah masing-masing di jenjang TK hingga SMA yang menjadi sekolah terbaik di Kota Palu.

Direktur Yayasan Al Azhar Mandiri Palu, Abdul Basit Arsyad sebagai. (Foto : media.alkhairaat.id/Mun)

Sepak Terjang Yayasan Al-Azhar Mandiri

Abdul Basit Arsyad sebagai Direktur Yayasan Al Azhar Mandiri Palu, dalam tausiyahnya mengenang kembali masa-masa Ia bersama mendiang Ayahnya KH. Rustam Arsyad merintis lembaga pendidikan ini sejak tahun 1980-an.

Ia  yang besar dalam didikan seorang Pendiri Al-khairat–Habib Idrus Bin Salim Al-Jufri –. Awalnya mendirikan lembaga pendidikan Madrasyah Ibtidaiyah dengan pengajian anak-anak 10 orang.

Pada tahun 1988, anak ke-dua KH Rustam Arsyad, Abdul Basit Arsyad mendirikan  Yayasan Pendidikan Al-Azhar Palu secara resmi yang  dipimpin oleh Ki Hi Rustam Arsyad sendiri.

Era medio 1992,  mendirikan sekolah tingkat lanjutan pertama kala itu di sebut SLTP Al-Azhar, sampai pada akhirnya mendapat persetujuan dari pihak pemerintah yakni Kanwil Depdikbud Propinsi Sulteng. Sehingga sekolah ini di tetapkan sebagai SMP Al-Azhar Palu hingga sekarang.

19 tahun kemudian, pada tahun 2011 Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu mendirikan sekolah tingkat SMA yang kini di kenal SMA Al-Azhar Mandiri Palu.

Belakangan, sekolah dibawah naungan Al-Azhar Mandiri Palu dikenal sebagai sekolah favorit bergengsi di Ibu Kota, Sulawesi Tengah.

Atas dedikasinya seolah tanpa henti untuk pendidikan di Kota Palu,  Abdul Basit Arsyad, menerima penghargaan lifetime achievement dari Walikota Palu pada tahun 2022.

Sebagai penghormatan atas pengabdiannya membuat kontribusi signifikan, atau orang yang berjasa dalam dunia pendidikan sepanjang hidupnya.

Tak berhenti disitu hingga Ia menjalani masa pensiun kini, Abdul Basit Arsyad, mengukap keinginannya untuk terus berkontribusi memajukan pendidikan di daerah ini.

“Ada kurang lebih 15.000 alumni di Al-Azhar. Beberapa diantaranya telah menjadi dokter dan Insyur. Insya Allah, dibelakang hari lulusan pondok pesantren ini bisa melahirkan ulama. Orang-orang ahli agama sangat dibutuhkan di zaman ini”, harap Basit.

Rencana pembangunan Pondok Pesantren Al-Azhar Mandiri ini, tidak hanya berfokus pada pendidikan agama tradisional. Ia berencana menyematkan dengan konsep pesantren muadalah– pendidikan formal dengan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kekhasan pesantren berbasis kitab kuning.

“Sekarang pesantren sudah bisa masuk perguruan tinggi umum. Semoga pondok pesantren ini, kita bisa melakukan kultur pendidikan berbasis agama tadi walaupun banyak syarat yang harus dipenuhi”, tutup Basit menutup sambutan

Target penyelesaian pembangunan pondok pesantren ini berjalan selama setahun. Sehingga pada Juli 2025 mendatang Pondok Pesantren Al-Azhar Mandiri Mamboro akan memulai membuka peserta didik baru.

Reporter : Mun