Tak Terawat, Sebagian Lampu Neon Box Asmaul Husna Padam

oleh -

PARIGI- Neon box yang bertuliskan 99 nama suci Allah (Asmaul Husna) yang terpampang di sepanjang jalan trans di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), sebagian dalam kondisi memprihatinkan akibat tak terawat.

Pantauan MAL, neon box yang menjadi salah satu ikon daerah itu, di beberapa tempat peneraangannya sudah padam, sehingga tidak kelihatan jika di malam hari. Bahkan neon box di Kelurahan Maesa kantor kehutanan lama dan Kelurahan Kampal, tepat di depan diler motor TVS, saat ini dalam kondisi miring dan terancam ambruk.

Jabal, warga Kelurahan Maesa, mengaku prihatin melihat kondisi sebagian neon box yang tidak terawat oleh Pemerintah Daerah (Pemda) melalui instansi terkait.

BACA JUGA :  Wahdah Islamiyah Dukung Program Pencegahan Paham Radikal di Sigi

“Sangat disayangkan jika neon box yang sudah menjadi salah satu ciri khas daerah ini justru tidak dirawat,” ujarnya.

Menurutnya, jika lampu neon box dibiarkan padam, selain tulisan nama suci Allah tidak akan terlihat secara jelas pada malam hari, tentu akan mengurangi nilai estetikanya.

“Yang mau ditonjolkan pasti tulisan asmaul husnanya,jika kondisinya miring dan lampunya padam tentu pesan yang tercantum dalam neon box itu tidak akan dilihat khusunya oleh pengendara,”tekannya.

Kepala Bagian (Kabag) Kesra, Sekretariat Daerah (Setda) Parimo, Haris Rahim membenarkan terjadinya kerusakan dan padamnya sebagian lampu penerang neon box.

Namun demikian, ia mengatakan,di Bagian Kesra tidak tersedia anggaran khusus untuk perbaikan neon box dalam DPA 2017.

BACA JUGA :  Program "BERANI Cerdas" Anwar-Reny Diyakini Bawa Peluang Besar Generasi Muda

“Tidak ada anggaran pemeliharaan neon box itu. Hanya kalau ada yang rusak, pak Bupati perintahkan Kesra untuk membenahi,” sebutnya.

Ia menjelasakan, sebagian lampu neon box aliran listriknya terkoneksi dengan lampu jalan, sehingga jika lampu jalan padam, lampu neon box otomatis ikut padam.

“Di Maesa itu lampunya satu jalur dengan lampu jalan,karena lampu jalannya mati neon box juga mati,” urainya.

Terkait itu, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak PLN.

“Sudah ditanyakan ke pihak PLN. Biayanya sekitar Rp 3 juta lebih,  untuk memperbaiki alat yang rusak. Karena anggarannya tidak tersedia makanya belum diperbaiki. Saya juga sudah lapor sama pak bupati,” tutupnya. (BAMBANG)

BACA JUGA :  PUPRP Parimo Benahi Kualitas SDM Pengawas Lapangan