PALU – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementrian Kesehatan drh Didik Budijanto, mengatakan, penyakit schistosomiasis atau penyakit disebabkan infeksi cacing skistosoma, atau sering disebut dengan penyakit “demam siput”, di dunia hanya ada di Indonesia, dan di Indonesia hanya ada di Sulawesi Tengah (Sulteng). Adapun di Sulteng hanya terdapat di dua kabupaten, yaitu Sigi dan Poso, dan tersebar di 28 desa.
“Saya harapkan kepada gubernur memberikan dukungannya melalui program hulu terkait dengan percepatan pengentasan penularan penyakit schistosomiasis melalui OPD teknis seperti Dinas Binamarga, Dinas Pertanian dan Perkebunan dan Peternakan, dan Penanganan di hilir adalah pemulihan kesehatan masyarakat yang sudah tertular,” ujar Didik Budijanto, saat menyambangi Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di ruangan gubernur, Kamis (23/9).
Sementara, gubernur Sulteng Rusdy Mastura, menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian Kementrian Kesehatan dari Direktur P2PTVZ Kementrian Kesehatan RI.
Dia meminta Bappeda dan Dinas Kesehatan, dapat membentuk tim terpadu untuk dapat mempercepatan pemberantasan penyakit schistosomiasis yang ada di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. Khususnya lagi pada program hulu pada masing-masing OPD, yang terkait dengan pemberantasan schistosomiosis. Apalagi penyakit ini hanya ada di Sulawesi Tengah, di negara manapun tidak ada hanya ada di Indonesia dan di Indonesia hanya ada di Sulteng.
“Saya minta kepala Bappeda agar di programkan dan disiapkan anggarannya. Jangan daerah kita menjadi daerah yang meminta-minta terus. Kita harus berusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” imbau Rusdy Mastura.
Laporan Irma