PALU – Direktur utama (Dirut) PT. Bank Pembangunan Sulteng, Rahmat Abdu Haris menyampaikan, pihaknya memberikan forecasting (perencanaan) untuk tahun 2020, asset Bank Sulteng terjaga menjadi Rp8,5 triliun.
“Dipertumbuhannya itu dari tahun ketahun, kelihatan sejak tahun 2013 sebesar Rp1,8 triliun. Asset sekarang kita akan menjaga Rp8,5 triliun,” ujar Rahmat, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), di Kota Palu. Selasa (3/11).
Kata Rahmat, dalam waktu tujuh tahun, keuntungan (Laba) Bank Sulteng yang terus terjaga mencapai Rp230 miliar. Dan tahun ini pihaknya telah mengumpulkan Labanya sebesar Rp190 miliar lebih.
“Alhamdulillah, untuk mencapai Rp230 miliar terjadi, karena rata-rata perbulan kami bisa mengumpulkan Laba sebesar Rp25 miliar,” paparnya.
Lanjut Rahmat, untuk dana pihak ke tiga akan terus terjaga sesuai forecasting Bank Sulteng tahun 2020 sebesar Rp5,5 triliun. Selain itu, untuk kredit juga akan terjaga. Untuk forecastingnya sebesar Rp5 triliun.
“Dibulan Oktober sudah sebesar Rp4,49 triliun, jadi kita masih kurang atau masih butuh Rp400 miliar untuk disalurkan dalam bentuk kredit. Kemudian BPK kita sudah Rp6 triliun, sudah melebihi sebenarnya tapi dalam praktek selama ini setiap akhir tahun ada pengurangan dan pihak ketiga karena dana Pemda akan diclaim up sesuai dengan peraturan yang ada disetiap daerah,” jelasnya.
Dalam hal untuk memberikan komitmen kepada pemegang saham, secara kinerja keuangan Bank Sulteng mulai dari bawah, yang kemudian Laba hingga tahun ini diperkirakan hingga Rp230 miliar. Kemudian Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2021, akan dianggarkan sebesar Rp250 miliar. Begitu juga dana pihak ketiga akan dijaga sebesar Rp8 triliun.
“Tahun ini sebesar Rp5,5 triliun. Inilah pertumbuhan-pertumbuhan yang kami inginkan pada tahun tahun akan datang,”terangnya.
Lebih jauh, disampaikan Rahmat, biaya operasional Bank Sulteng juga sangat efesien, saat ini masih tercatat sebesar 68,90 persen. Meski rata-rata perbankkan sebenarnya 80 persen, tetapi Bank Sulteng sudah bisa menjaga untuk 68,90 persen. Kemudian target tahun depan sebesar 75 persen. (YAMIN)