PALU – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diberi target 98.823 keluarga terpapar 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dua kali lipat dari tahun 2021.

HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari).

Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulteng, Irmawati mengatakan, tahun 2020 jumlah keluarga yang terpapar 1000 HPK sebanyak 40.996 keluarga, di tahun 2021 sejumlah 40.996 keluarga. Sementara, untuk tahun 2022 ini pihaknya diberikan target sebesar 98.823 keluarga.

“Tahun ini kita diberi target dua kali lipat dari tahun-tahun yang lalu, sehingga butuh tenaga ekstra untuk bisa mencapai target yang diberikan,” ucap Irmawati, di Palu, Rabu (23/02).

Irmawati mengaku, dalam pembukaan Peningkatan Kapasitas Bagi Pengelola Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) Pengasuhan 1000 HPK, Ahad (20/02) lalu, di salah satu hotel di Kota Palu, dia menyampaikan kepada penyuluh Keluarga Berencana (KB) agar selalu berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD-KB) dalam melaporkan keluarga yang terpapar 1000 HPK setiap bulan berjalan.

“Kami juga sudah sampaikan saat membuka kegiatan itu, bahwa di tahun 2022 ini kita diharuskan melaporkan setiap kegiatan melalui New Siga,” terangnya.

Kata Irmawati, kegiatan BKKBN Sulteng berlangsung selama dua hari, mulai tanggal  20 sampai 21 Februari 2022. Menghadirkan peserta para Pengelola Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) Pengasuhan 1000 HPK  Pro PN. Terdiri dari Kepala Bidang dan Kepala Seksi yang menangani Program Bina Keluarga Balita dan Ketua Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) dari 13 kabupaten/kota di Provinsi Sulteng. (YAMIN)