PALU – Meski bencana alam Tsunami, gempa bumi dan likuifaksi terjadi tiga tahun yang lalu, namun kepedulian akan nasib warga yang terdampak bencana masih terus mengalir. Seperti saat ini, Tahir Foundation melalui Bank Mayapada memberikan paket sembako sebanyak 2000 untuk warga penyintas Palu, Sigi dan Donggala.
Kepala Bank Mayapada Juniwati mengatakan, bantuan sembako ini datangnya dari Tahir Foundation. Diharapkan dapat diserahkan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk disalurkan ke masyarakat yang terkena dampak bencana alam yang terjadi pada tanggal 28 September 2018.
Juniati berharap, paket ini selanjutnya dapat disalurkan langsung ke masyarakat, dan adanya bantuan paket sembako ini kiranya dapat meringankan beban masyarakat yang tinggal di Huntara ataupun di Huntap.
“Kami berharap Pemerintah Provinsi dapat menyalurkan 2000 paket sembako ini, dan semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat apalagi saat ini di tengah pandemik covid,” ujar Juniwati saat penyerahan bantuan sembako di Ruang Kerja Gubernur Sulteng, Kamis (22/4) pagi tadi.
Sementara Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tahir Foundation, yang telah memberikan perhatian bantuan kepada masyarakat Sulteng. Nantinya bantuan ini akan segera disalurkan kepada masyarakat tersebut.
Gubernur Sulteng mengatakan, BPBD Propinsi diharapkan akan melakukan pendataan masyarakat penerima, dan menjadwalkan penyerahannya kepada masyarakat penerima.
“Saya mengharapkan bantuan itu sudah tersalurkan paling lama minggu depan Senin atau Selasa mendatang,” ujarnya.
Sementara di tempat terpisah Kepala BPBD Provinsi Sulteng Datu Pamusu mengatakan, bantuan sembako sebanyak 2000 ini segera disalurkan ke penyintas Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala, melalui BPBD nya masing- masing.
“Kalau Pemerintah Provinsi tidak punya kewenangan membagikan langsung ke masyarakatnya. Nanti BPBD-nya masing-masing akan menyalurkan bantuan paket sembako itu, sehingga lebih tepat sasaran,” ujar Datu Pamusu buang dihubungi lewat WhatsApp pribadinya.
Reporter: Irma
