TAA 2021, Kayoa, dan Ustad Syamsuddin

oleh -
MDA Alkhairaat di Jalan Syamsudin Pantongudu
Penulis: Alwi Saggaf
Asisten Bid. Wakaf Komwil Alkhairaat Maluku Utara

SALUT dan jempol kanan tinggi-tinggi untuk warga Guruapin, ibu kota Kecamatan Kayoa, yang telah menetapkan nama jalan di depan Madrasah Diniyah Awaliyah Alkhairaat Desa Guruapin. Jalan itu bernama Syamsuddin Pantongudu.

Syamsudin Pantongudu adalah ustad/guru Alkhairaat, yang pertama mengabdi serta menafkahkan jiwa dan raganya untuk menebar “aneka kebaikan” (arti kata alkhairaat) di gugusan kepulauan Kayoa.

Tahun 1969, Habib Idrus bin Salim Aljufri untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di tanah Kayoa, dan membawa seorang muridnya, putra Kaili kelahiran Desa Kalukubula, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, bernama Ustad Syamsuddin Pantongudu.

Sejak itulah beliau mengabdi (mendidik), menetap, kemudian menikah dengan seorang wanita Kayoa, hingga wafat 2001 silam. Seorang putra beliau diberi nama Idrus, sebagai wujud cinta dan takzim pada sang gurunya, yang terkenal dengan panggilan Guru Tua, pendiri Alkhairaat.

BACA JUGA :  Dahlan Minta Keadilan Hukum, Kapolres Poso: Kami Buka Kembali Kasusnya!

Alhamdulillah, tiga videohasil bidikan saya sempat viral di berbagai WA group dan kembali menggelorakan semangat “kealkhairaatan” kita semua sebagai Abnaulkhairaat. Video itu menampakkan suka cita masyarakat Kayoa dengan kehadiran dan manfaat Alkhairaat yang telah membumi di kepulauan khatulistiwa itu lebih dari setengah abad.

Setahu saya sebenarnya Kayoa tidak masuk dalam daftar kunjungan Ketum PB Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Al Jufri di moment Temu Alumni Alkhairaat (TAA) 2021, yang juga manifestasi napak-tilas “perjalanan suci” Guru Tua.

BACA JUGA :  Pelatihan Bendahara Dana BOS, Sekprov: Temuan Banyak Dana Bos Bermasalah

Ivent besar ini dimulai dari Milad Guru Tua di Tobelo, Kab. Halut (18 Maret), Haul Guru Tua di Weda, Kab. Halteng (24 Juni). Dan terakhir, Harlah Alkhairaat ke 91 di Labuha Kab. Halsel (30 Juni) yang digagas oleh sdr Mujur Gsomadayo dkk.

Saya tak tahu jelas siapa yang mengusulkan untuk singgah di kecamatan yang memiliki pulau-pulau kecil nan unik ini. Namun, yang saya rasakan dari tiga tempat kegiatan TAA 2021 — yang diawali lounching kegiatan TAA di Dhuafa Center, Kota Ternate 28 Februari 2021 — justru di Guruapin Kayoa inilah yang “paling berkesan” bagi saya.

Walau hanya berlangsung kurang dari 2 jam saja, namun membawa kesan yang mendalam. Untuk lebih jelas, kita tunggu saja kisah perjalanan ini — yang saya istilahkan dengan sebutan triparti — akan diceritakan oleh jurnalis Ochan Taher Sangadji. Syukur dofu” Emerha.***