PALU – Pengurus Wanita Islam Alkhairaat (WIA) menggelar workshop penguatan manajemen dan kualitas kepada majelis taklim di linkungan pengurus WIA. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Almuhsinin Kompleks Pengurus Besar Alkhairaat, Jalan SIS Aljufri, Kecamatan Palu Barat, Kamis (19/5).

Hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Syarifah Zahrah istri dari Almarhum Habib Saggaf Muhammad Aljufri, Ketua Banaatul Khairaat Pusat Syarifah Mufidah binti Saggaf Muhammad Aljufri dan sejumlah pengurus WIA lainnya.

Syarifah Mufida binti Saggaf Muhamad Aljufri didapuk sebagai narasumber menjelaskan, peran perempuan dalam berdakwah. Dakwah merupakan kewajiban baik laki-laki maupun perempuan. Kesuksesan seseorang dalam berdakwah, ialaha pendakwah harus menghadirkan keikhlasan di dalam hati. Kemudaian, satu kata antara perkataan dan perbuatan. Dan paling utama yakni, teguh dan berprinsip kepada aqidah.

“Lalu tema dakwah tidak boleh menghina, menyalahkan, menyampaikan dakwah harus berdasarkan ilmu” kata Syarifah Mufidah.

Lebih jauh pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Putri Madinatul Ilmi Dolo menerangkan, peran perempuan dalam ilmu penetahuan, politik dan sosial. Semua unsur itu dapat dijumpai di dalam Alquran. Ia mencotohkan dimana istri Nabi Muhammad Shallah alaihi wa salam, Sitti Khadijah yang berperan di bidang usaha atau ekonomi.

“Syaidah Aiysah contoh perempuan dalam ilmu pengetahuan, itu semua contoh-contoh perempuan di dalam Alquran” ujarnya.

Perempuan di jalan dakwah kata Syarifah Mudifa, sangat berperan dalam keberhasilan dakwah Nabi SAW. Seperti Sitti Khadijah mendukung dalam ekonomi. Sementara Sitti Aisyah menjadi guru bagi banyak para sahabat. Karena banyak menghafalkan hadis-hadis Nabi SAW. Jadi kewajiban berdakwah juga diwajibkan kepada perempuan tidak hanya kepada laki-laki.

Reporter: Nanang IP
Editor: Nanang RL