PALU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulteng, melalui Divisi Sosialisasi dan SDM, Dr Nisbah resmi menyerahkan tanda terima syarat dukungan KTP/surat keterangan (suket) kepada bakal calon perseorangan Pemilu legislatif tahun 2019 atau Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Syahruddin A. Douw, di Sekretariat KPU setempat, Selasa (24/04).
Surat tanda terima tersebut menunjukkan bahwa syarat dukungan yang bersangkutan sudah dinyatakan lengkap, setelah melalui penelitian yang dilakukan oleh petugas KPU setempat. Kelengkapan syarat dukungan yang dimaksud, baik berupa hard copi KTP dukungan maupun dalam bentuk soft copy yang telah terupload di Sistem Informasi Perseorangan Peserta Pemilu (SIPPP).
Untuk selanjutnya, syarat dukungan yang dimaksud akan diverifikasi kembali pada tahap selanjutnya.
Di tahap penyerahan syarat dukungan ini, Etal, sapaan akrab mantan Direktur Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng itu, merupakan orang pertama yang berkasnya telah dinyatakan lengkap, dari empat bakal calon yang datang di hari ketiga tadi.
Etal sendiri menyerahkan sebanyak 2556 syarat dukungan dalam bentuk KTP yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Sulteng.
“Jadi minus Morowali Utara (Morut), Banggai Kepulauan (Bangkep) dan Banggai Laut (Balut),” kata Etal usai menerima tanda terima.
Pria yang dikenal dengan tagline “Dahsyat” itu menambahkan, pihaknya sengaja tidak menyasar tiga daerah tersebut, karena memang akan fokus di beberapa daerah seperti Buol, Tolitoli, Tojo Una-Una, Sigi, Banggai dan Parigi Moutong (Parimo).
“Mulai Senin depan tim kami bergerak resmi ke kampung-kampung untuk bertemu rakyat. Tim lapangan terbagi 3 terdiri dari tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan keluarga,” kata pria kelahiran Lonu, 4 Agustus 1984 silam itu.
Aktivis muda ini merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) yang kerap bergerak di bidang advokasi. Dia juga menggeluti dunia pengacara dan paling sering melakukan pendampingan kepada masyarakat kecil, khususnya yang sering tertindas oleh kalangan pemodal.
Beberapa kasus berhasil dimenangkan, meskipun yang dihadapi adalah kalangan berduit dan orang terpandang.
Beberapa organisasi sudah dilaluinya, baik di internal kampus maupun di luar, termasuk organisasi lingkungan.
Dia pernah menjadi bagian dari Agra, LBH Sulteng, Walhi dan terakhir menjabat sebagai Direktur Jatam Sulteng. (RIFAY)