PALU – Ulama Indonesia, Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau dikenal Syaikh Ali Jaber menyatakan Allah SWT memberikan anugerah yang besar kepada Negeri Indonesia, yakni nikmat aman.
“Di Negara-negara timur tengah, hampir kehilangan nikmat aman. Doaku selalu untuk Indonesia, tetap dalam keadaan aman dan dalam lindungan Allah SWT,” kata Syaikh Ali Jaber dalam tabligh akbar dan peringatan Nuzul Quran, dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, yang dilaksanakan di halaman Mapolda Sulteng, Selasa malam.
Menurut Syaikh Ali, dirinya menemukan sesuatu yang sangat penting di Indonesia yang tidak dimiliki oleh Negara lainnya di dunia ini, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.
Dia mengatakan, sebagai orang yang lahir dan besar di Kota Madinah, Arab Saudi, melihat bahwa Indonesai saat ini sedang mendapatkan ujian dari Allah SWT. Namun ditengah ujian itu, Indonesia mampu hidup di dalam banyaknya perbedaan.
“Waktu saya di Madinah, agama hanya satu yakni Islam. Tapi di Indonesia, banyak sekali perbedaan, dari agama, budaya, suku hingga bahasa,” ungkapnya.
Menurut Syaikh Ali Jaber, Indonesia bukan milik agama Islam saja, tetapi Indonesia merupakan miliki semua masyarakatnya. Sehingga, bagi dia, seharusnya tidak ada tempat bagi gerakan-gerakan yang dapat membahayakan kemananan negara ini. Kata dia, di Indonesia, harus ada kesepakatan antara ulama dan umara (pemimpin).
Tugas pemimpin adalah memakmurkan Negara, dan ulama membawa kepada kebaikan masyarakatnya. Jadi kata dia, keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus berjalan bersama. Terkait dengan toleransi, menurut Syaikh Ali jaber, Indonesia merupakan satu-satunya Negera di dunia yang menghormati toleransi.
“Contohnya, di Amerika dan Cina tidak ada tanggal merah untuk hari raya keagamaan, tetapi di Indonesia, semuanya ada, untuk hari raya agama apa pun,” ungkapnya.
Sehingga bagi dia, sudah sangat jelas dalam Alquran, Lakum Dinukum Waliyadin artinya untukmu agamamu dan untukku agamaku. Allah SWT sudah mengetahui tentang adanya perbedaan dan sewajibnya kita harus menghargai perbedaan itu.
Syaikh Ali Jaber, lahir di kota Madinah Al-Muna¬warah pada tanggal 3 Febuari 1976 M. Dia datang ke Indonesia pertama kali tahun 2008 lalu.
Di tahun 2011, Presiden RI kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan anugerah sebagai warga negara Indonesia. “Keputusan bapak presiden tidak salah, dan kami berusaha untuk menjaga amanah ini,” tutup Syaikh Ali Jaber.