Sepekan kita sudah berada di bulan sya’ban. Itu artinya, kurang lebih tiga pekan kita sudah bertemu dengan bulan agung, Ramadhan. Bulan Ramdhan layak untuk ditunggu kehadirannya bahkan layak untuk disambut riang gembira, dan tak lupa kesiapan mental dan spiritual.
Sya’ban adalah bulan pemanasan dan bulan penyiapan. Dan hanya orang yang memiliki kesiapan yang akan sukses meraih kebaikan bulan Ramadhan.
Rasul bersama sahabatnya menjadikannya sebagai landasan pacu untuk terbangkan diri ke angkasa ampunan dan keberkahan bulan yang padanya terdapat satu malam senilai seribu bulan kebaikan.
Terdapat sejumlah amalan yang bisa dilakukan sekarang ini sebagai persiapan memasuki bulan Ramadhan. Amalan sya’ban ini diantaranya berpuasa, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa dalam suatu bulan lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Al-Bukhari & Muslim).
Amalan yang boleh penting dilakukan adalah menciptakan suasana yang kondusif lingkungan untuk beribadah, baik keluarga maupun lingkungan tempat tinggal.
Jika seseorang sedang dirundung berbagai persoalan terkait dengan keluarga, masyarakat, teman, dan kolega, sedikit banyak akan mempengaruhi konsentrasi dalam beribadah.
Menyiapkan lingkungan keluarga dan masyarakat dengan cara memperbaiki pola hubungan dan komunikasi dengan mereka menjadi sebuah keniscayaan demi menciptakan suasana yang kondusip dan jauh dari hal-hal yang mengganggu knsentrasi serta pikiran dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.
Di lingkungan keluarga, anak-anak bisa dikondisikan agar mendukung aktifitas ibadah keluarga di bulan Ramadhan. Perlu disosialisasikan kepada mereka seputar Ramadhan.
Bahkan mereka perlu dilibatkan dalam penyambutannya, misalnya agar mereka membuat kata-kata sambutan atas kedatangan Ramadhan lalu menempelnya di dinding atau pintu rumah. Juga terkait target-target ibadah di bulan Ramadhan nanti.
Tidak ada salahnya manakala orang tua menjanjikan reward bagi siapa yang memenuhi targetnya. Pola hubungan suami-istri juga perlu diperbaiki agar keduanya lebih optimal dalam bekerja sama menciptakan suasana ibadah yang kondusif.
Terhadap tetangga perlu ditingkatkan hubunguannya agar tercipta suasana saling menghormati dan menjaga hingga tercipta suasana harmoni bahkan bisa bekerja sama dalam kebaikan. Dan terhadap kerabat serta handai tolan bisa dilakukan dengan saling mengunjungi dan saling memaafkan, menyelesaikan masalah diantara mereka jika ada.
Tentu tidak sempurna persiapan dan bekal kebaikan tanpa diiringi dengan upaya meninggalkan perbuatan yang tidak berguna, baik untuk dunia maupun akhirat, apatah lagi perbuatan yang diharamkan oleh Islam. Sebab keshalihan itu adalah melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan.
Berbagai kebiasaan negatif dan tidak produktif hendaknya mulai dikurangi bahkan dijauhi di bulan ini. Sebab jika tidak, sia-sia di bulan Ramadhan nanti saat orang melakukan kebikan namun keburukan tidak ditinggalkan. Ia membaca Al-Qur’an dan berzikir, namun ia juga menggunjing dan membicarakan keburukan orang.
Termasuk kebiasaan yang mesti dikurangi adalah nonton TV yang tidak bermanfaat, apatah lagi dengan acara yang penuh maksiat, membuka aurat, atau membuka aib orang, berselancar di dunia maya yang sudah menjadi kebiasaan yang menyibukkan orang-orang modern, hingga menghabiskan waktu berjam-jam untuk berada di depan TV, komputer, dan sarana komunikasi lain untuk hal-hal yang kurang manfaatnya.
Segala kegiatan yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah bulan Ramadhan bisa dilakukan di bulan ini, seperti membeli pakaian untuk keperluan lebaran, memperbaiki dan merapikan rumah, menyiapkan segala keperluan Ramadhan, serta berbagai kegiatan pribadi, keluarga, tugas, jika bisa dilakukan bulan ini, sebaiknya dilakukan.
Tentu masih banyak amal perbuatan yang bisa dilakukan seseorang di bulan ini, masing-masing melakukan sesuai dengan kemudahan yang diberikan Allah kepadanya. Jika niat dan tekad telah ditancapkan, Allah akan memudahkan seseorang untuk melakukannya, semoa Allah memberkahi kita di bulan ini dan menyampaikan kita di bulan Ramadhan nanti. Insya Allah. Wallahu a’lam
DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)