PALU- Business Development Manager PT. Poso Energy menyebutkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia masih sangat potensial, khusus di pulau Sulawesi, sesuai data statistic EBTKE, tercatat 10.200 megawatt (MW) dari energi air khusus yang menjadi konsentrasi PT Poso Energy.

“Kedepan, beberapa strategi telah dirancang untuk optimalisasi EBT itu. Seperti riset, pembangunan infrastruktur energi, perbaikan kebijakan harga, pengembangan instrumen kebijakan fiskal yang berkaitan dengan energi,” kata Business Development Manager PT. Poso Energy, Ismet Rahmad Kartono dalam bincang akhir tahun mengangkat tema “Mendorong Pembangunan Energi Baru dan Terbarukan di Sulawesi Tengah” diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulteng dan PT.Poso Energy di Palu Golden Hotel, Jalan Raden Saleh, Kota Palu, Kamis (15/12).

Ia mengatakan, selanjutnya menerapkan prinsip good governance dan transparansi, mendorong investasi swasta, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, serta rencana peningkatan kegiatan eksplorasi wilayah konsesi.

Sementara itu, Manager Lingkungan dan CSR PT. Poso Energy, Irma Suriani mengatakan, pihaknya berkomitmen mendorong keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan dilaksanakan perusahaan, menyerap tenaga kerja lokal, dan optimalisasi CSR untuk pengembangan sumber daya masyarakat.

“Ihwal penyerapan tenaga kerja lokal, sejak 2005 hingga 2022, Poso Energy telah menyerap tenaga kerja setidaknya 820 karyawan lokal untuk konstruksi PLTA Poso, dan 345 karyawan untuk operasional dan pemeliharaan PLTA Poso 515 Mega Watt (MW ),” sebut Irma.

Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam perlindungan lingkungan pemanfaatan CA Danau Poso, penanaman 475 ha dengan jumlah bibit 112.000 pohon dengan melibatkan 5 kecamatan, 40 desa.

“Ada juga penyuluhan, pendampingan penanaman dan pemeliharaan melibatkan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, CSR PT Poso Energy terus digulirkan dalam beberapa bidang seperti kesehatan, sosial masyarakat, pendidikan, perlindungan lingkungan, dan kerja sama kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Poso, Krisnawati Limbong mengatakan, PT Poso Energy terus bersinergi untuk membangun kelistrikan daerah. Tak hanya itu, hal itu secara tidak langsung dapat membangun iklim investasi lintas sektor seperti pariwisata, industri, UMKM di Kabupaten Poso.

Tenaga Ahli (TA) Gubernur bidang percepatan peningkatan fiskal dan stabilitas ekonomi daerah Andika mengatakan, pada dasarnya mendukung iklim investasi di Sulteng sesuai dengan instruksi Gubernur Rusdy Mastura.

Sulteng, terang dia, memiliki sumber daya kaya yang tercermin dalam pertumbuhan ekonomi daerah tetap stabil meskipun ditempah berbagai cobaan yang menggerus perekonomian.

“Sulteng saat ini menjadi salah satu yang diproyeksikan menjadi penopang IKN di Kalimantan, tentunya membutuhkan energi lebih besar. Gubernur terus mendukung pengembangan, kebijakan soal kelistrikan ini, mendorong percepatan pengaliran listrik hingga ke pedesaan,” katanya.

Posisi PLTA Poso sangat strategis, sebab menjadi asset paling vital, merupakan harta masyarakat harus dijaga. “PLTA Poso memikul beban puncak kedepan untuk menopang kelistrikan masyarakat. Patut kita jaga bersama,” katanya.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG