PALU – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat hasil menggembirakan dari program sosialisasi moderasi beragama yang digelar sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga tersebut, tingkat moderasi beragama di kalangan pelajar dan tokoh agama di 13 kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah mencapai 92 persen.
Ketua FKUB Sulteng, Prof. Zainal Abidin, menjelaskan survei ini merupakan bentuk komitmen FKUB dalam memastikan efektivitas setiap program yang dijalankan.
“Dari hasil survei ini, terlihat bahwa tidaklah sia-sia program FKUB Sulteng selama ini. Kami ingin setiap kegiatan memiliki tolok ukur yang jelas agar hasilnya bisa dievaluasi dan diperbaiki ke depan,” ujarnya saat pemaparan hasil survei di Sekretariat FKUB Sulteng, Senin (13/10) malam.
Survei dilakukan dengan melibatkan 470 pelajar SMA sederajat dan 100 tokoh agama dari 13 kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah. Kegiatan dimulai sejak awal tahun 2025, diawali di Kota Palu, Donggala, dan Sigi, kemudian berlanjut ke Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una, dan Banggai. Sementara survei di kabupaten lainnya dilakukan secara daring.
Ketua Tim Survei, Ubay Harun, menyebutkan bahwa survei dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan gambaran komprehensif terkait penerapan nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat.
Untuk menjaga independensi hasil riset, FKUB Sulteng juga melibatkan, Irham Pakawaru, sebagai tim ahli eksternal dalam pengolahan data.
“Tingkat moderasi beragama di Sulawesi Tengah sangat tinggi, yakni 92 persen. Sulteng layak menjadi model praktik moderasi beragama di kawasan Indonesia Timur karena mampu mengintegrasikan nilai keagamaan, nasionalisme, dan kearifan lokal secara seimbang,” jelas Irham.
Hasil survei tersebut disambut positif oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Kepala Badan Kesbangpol Sulteng, Arfan, menilai data ini menjadi gambaran penting untuk memperkuat pembinaan kerukunan antarumat beragama di daerah.
“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi kerja-kerja FKUB selama ini. Data seperti ini sangat berguna untuk evaluasi dan perbaikan bersama ke depan,” kata Arfan.
Ia juga mendorong agar ke depan survei serupa dapat diperluas dengan melibatkan lebih banyak responden dari kalangan masyarakat umum.
“Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa program berkelanjutan FKUB Sulteng dalam membumikan nilai moderasi beragama telah memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat dan dunia pendidikan di Sulawesi Tengah,” tandasnya.