Sulteng Komitmen Dukung Program Ketahanan Pangan

oleh -

PALU- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto, berharap adanya langkah-langkah konkrit dalam penguatan ketahanan pangan nasional dengan menjadikan Sulteng sebagai salah satu lumbungnya.

“Sulawesi Tengah dengan berbagai sumber daya alamnya, memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Assisten II Bidang Perekonomian Setdaprov Sulteng ini,
Rudy Dewanto saat menerima audiens puldata penyusunan kajian strategis dari Tim Pokja Staf Ahli Kasad di ruang Polibu kantor gubernur, pada Selasa pagi (12/11).

Tim pokja terdiri dari Brigjen TNI Dody Triwinarto,S.IP,M.Han selaku Pa Sahli Tk II Kasad Bid. Kamkonf Komunal; Brigjen TNI I GBN Tedja Sukma selaku Pa Sahli Tk II Kasad Bid. Poldagri; Brigjen TNI Adri Koesdyanto selaku Pa Sahli Tk II Kasad Bid. Was Afrika dan Timteng dan Brigjen TNI Tofik Tofana, S.T selaku Pa Sahli Tk II Kasad Bid. Intekmil.

Turut menyertai para jenderal, Kolonel Arh Fachrudin Usuluddin, selaku Paban Sahli Kasad Bid. Kamteror, Mochammad Sanuri, selaku Paban Sahli Kasad Bid. Poldagri; Kolonel Inf Herry Christianto, S.H selaku Paban Sahli Kasad Bid. Intekmil dan Pendamping dari Korem 132/TDL yakni Kasrem 132/TDL Kolonel Inf A.T. Chrishardjoko,

Sementara kepala perangkat daerah yang hadir, diantaranya Kepala Bappeda Sulteng Christina Shandra Tobondo, M.T dan Kadis Ketahanan Pangan Ir. Iskandar Nongtji,
Beberapa bulan yang lalu, Asisten Rudi menyebut bahwa Menteri Pertanian sudah mengunjungi Lembah Napu di Kabupaten Poso bersama investor Vietnam.

Rencananya, kawasan tersebut dipersiapkan sebagai sentra industri susu sapi perah dengan luas areal hingga 100 ribu hektar.

“Ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan pemerintah, khususnya makan bergizi untuk pelajar dan Sulawesi Tengah sangat men-support-nya,”kata Asisten Rudi.

Di bagian lain, Kepala Bappeda Sulteng Christina Shandra menyatakan pertanian menjadi prioritas yang tertuang dalam visi RPJPD Provinsi Sulteng 2025-2045 yakni Sulteng sebagai wilayah pertanian dan industri berbasis sumber daya alam yang maju, sejahtera dan berkelanjutan.

Dipilihnya pertanian tak lepas dari beberapa indikator penunjang, diantaranya yang Ia sebutkan ialah luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) lebih dari 128 ribu hektar dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) lebih dari 364 ribu hektar.

Sejalan dengan itu, maka dalam rencana pengembangan wilayah, telah ditetapkan klaster agropolitan dan kawasan pangan nusantara Bolipamuso (Buol Tolitoli, Parigi Moutong, Poso dan Donggala Sigi) dengan komoditas pangan andalan, yakni padi, jagung dan kedelai.

Namun demikian, kata Kepala Bappeda, untuk mewujudkan Asta Cita swasembada pangan dan visi RPJPD terkendala pembatasan regulasi yang mengatur pemerintah daerah tidak dapat mengalokasikan pengadaan pupuk, benih dan sarana prasarana (sarpras) dari APBD.

“Pupuk, benih dan sarana prasarana menjadi kewenangan pusat (lewat APBN) dan hal ini yang agak menghambat,” ungkapnya berharap hambatan regulasi dapat teratasi.

Merespon penyampaian asisten dan kepala bappeda, Brigjen TNI Dody Triwinarto akan menjadikan sebagai masukan penting dari daerah untuk dikaji dan dikoordinasikan ke K/L .

“Objek prioritas presiden adalah gizi, sehingga seluruh institusi harus terlibat untuk sama-sama berpikir dan saling mengisi,” ungkap perwira tinggi ini.

Sebagai seorang yang pernah menjabat Danrem 132/Tadulako, ia melihat ada banyak sekali potensi kekayaan alam di Sulteng.

Karenanya, dia pun menyanjung Sulteng sebagai daerah yang diberkahi Tuhan dan untuk itu dia berpesan supaya karunia ini dapat diolah sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Sulteng.

“Bahan bakunya sudah ada, tinggal diperlukan pendampingan,” ujarnya mengisyaratkan SDM sebagai syarat mutlak mengoptimalisasi potensi yang ada.

Untuk itu, dia meminta supaya pemerintah daerah membuka diri dan mengembangkan jejaring kerjasama seluas-luasnya.

“Allah SWT sangat sayang dengan Sulawesi Tengah jadi tidak ada alasan kita tidak bersyukur dan tidak berbuat,” imbuhnya.

Reporter Irma/***