JAKARTA – Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah kehilangan seorang putra terbaiknya. Sosok itu ialah M Ichsan Loulembah, yang meninggal dunia, di Jakarta, Ahad (30/7).

Informasi dari keluarga mengatakan, sebelum meninggal dunia, almarhum sempat mengeluh sakit perut pada Jumat (28/7) dan kemudian pada hari ini mengembuskan nafas terakhir di rumahnya di Jalan Kuricang XIX blok GD7 No 21, Bintaro, Jakarta Selatan.

Menurut rencana, almarhum Ichan akan dimakamkan sore ini di Jakarta.

Almarhum dikenal selama ini sebagai, mantan anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah (Sulteng), diapun dalam kancah nasional sebagai kritikus yang cerdas.

Almarhum juga adalah wartawan senior. Ia mulai meniti karier jurnalistiknya sebagai seorang penyiar di Radio Nebula FM Palu, Sulteng.

Di radio terkemuka tersebut, Almarhum Ichan, panggilan akrabnya, juga merupakan salah satu pendiri radio dengan segmen dari kalangan anak muda tersebut.

Selanjutnya Ichan memperluas jaringannya hingga ke Jakarta. Setelah berhasil lolos menjadi anggota DPD RI periode 2004-2009, Ichan kemudian terlibat aktif dalam membahas persoalan-persoalan bangsa.

Namun, Ichan tidak hanya bergelut aktif dalam tugasnya sebagai wakil rakyat yang duduk di legislatif, tetapi ia juga tetap melanjutkan profesinya sebagai seorang jurnalis.

Setelah tidak lagi menjadi anggota legislatif, Ichan melanjutkan profesinya sebagai seorang penyiar radio. Ia menjadi penyiar tetap di Radio Tri Jaya FM Jakarta.

Kemudian Ichan juga mendirikan Good Radio Jakarta. Ia aktif menjadi moderator di radionya dan juga menjadi moderator di berbagai diskusi yang menghadirkan para tokoh bangsa dengan mengangkat isu-isu tentang demokrasi, politik, ekonomi dan lainnya.

Sebagai seorang jurnalis dan aktifis, Ichan juga rajin menulis di berbagai media. Salah satunya, Ichan aktif menulis di Koran Slank Jakarta, media cetak milik grup Slank.

Ichan juga duduk sebagai Dewan Pembina di Ikatan Keluarga Diaspora Sulawesi Tengah (IKDST), sebuah wadah perkumpulan masyarakat diaspora Sulteng yang ada di Jakarta.

Posisi lainnya yang diemban Ichan sebagai CEO Ranah Entertainment Jakarta dan Pendiri Indonesia Institute.

Dengan berbagai posisi dan jabatan yang pernah diemban Ichan semasa hidupnya tersebut, memberikan gambaran betapa besar dedikasinya Almarhum dalam pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.

Pria kelahiran Palu pada 23 April 1966 ini, meninggalkan seorang istri bernama Dessy Emilia Cindy dan dikarunia tiga orang anak.

(IKRAM)