PALU -Dalam rangka menerapkan normal baru, Sulteng Bergerak kembali menyalurkan masker sebanyak 950 Pcs kepada penyintas di Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
Kepala Devisi Advokasi dan Kampanye Sulteng Bergerak, Fredy Onora, mengatakan, bahwa pembagian masker ini diprioritaskan untuk para penyintas di Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
“Penyintas di Kecamatan Banawa nyaris tak mendapat sentuhan dari Pemda setempat, terutama dalam hal pencegahan COVID-19. Mereka diminta untuk menaati protocol COVID, tetapi tak pernah dibantu untuk memperoleh alat pelindung diri,” kata Fredy kepada MAL Online, Selasa (20/10).
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya membantu penyintas menerapkan tradisi baru dalam rangka pencegahan COVID-19 di Sulteng
“Kami juga telah membagikan sejumlah alat pelindung diri kepada penyintas seperti hygene kit, wadah cuci tangan, masker dan handsanitizer kepada penyintas di Kota Palu, Sigi dan Donggala, sejak COVID-19 pertama kali merebak di Sulawesi Tengah,” tutur Fredy
Ia menyebutkan, warga selama ini tidak punya akses terhadap kesehatan dan pangan sejak mereka mengalami musibah 28 September 2018 lalu. Sehingga kata Fredy, imbauan saja tidak cukup meminimalisir resiko terpapar COVID-19.
Penyintas baginya, harus diberikan akses terhadap semua kebutuhan berkaitan dengan perlindungan diri, termasuk akses terhadap pangan.
“Belum lama ini kami juga memberikan bantuan berupa sembako kepada penyintas di Donggala untuk 573 Kepala keluarga rentan, ” tandasnya
Namun demikian kata Fredy, Sulteng Bergerak tentu tidak akan mampu menjangkau semua penyintas yang jumlahnya masih ribuan.
Ia berharap, pemerintah daerah turut andil dalam memberikan akses pangan dan kesehatan kepada penyintas secara gratis.
“Penyintas membutuhkan kehadiran pemerintah daerah, sudah cukup mereka tak tertangani dengan baik saat terjadi bencana 28 september 2018,” ucapnya
Menurut Fredy, pemerintah daerah harus lebih sensitif dengan kondisi warganya selama masa pandemi COVID ini.
Dia mengatakan, para penyintas belum benar-benar pulih dari keterpurukkan akibat bencana yang terjadi pada 28 september 2018 lalu.
Reporter: Ikram
Editor: Nanang