PALU – Deretan truk atau bis yang biasanya mengantre, saat ini hampir tidak ditemukan lagi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di Kota Palu.

Suasana di SPBU menjadi lebih tertib sejak diterapkannya Program Subsidi Tepat untuk jenis solar oleh Pertamina Patra Niaga, Senin 9 Januari 2023 lalu. Selain itu, transaksi diakui lebih cepat dan pendaftarannya sangat mudah.

Usman Umar, salah seorang sopir kampas (pengantar barang campuran) saat ditemui di SPBU 74.94127 Jalan Diponegoro, mengatakan, kondisi seperti inilah yang mereka harapkan selama ini.

“Program ini bagus, lebih terarah subsidinya. Kalau nda ada ini, orang bisa sembarangan ambil (solar),” ujarnya.

Selain itu, kata dia, pendaftaran pun dimudahkan karena ada petugas SPBU yang mengarahkan atau membantu para sopir.

Terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan, manfaat dari subsidi tepat antara lain jaminan ketersediaan barang karena tidak lagi diambil oleh yang tidak berhak, transaksi lebih cepat.

“Dan yang paling terasa adalah antrean tiba-tiba berkurang drastis. Inilah yang menjadi keluhan masyarakat Palu selama ini dan terparah di Sulawesi,” ujar Fahrougi, Jumat (17/02).

Berdasarkan data Pertamina per tanggal 16 Februari 2023, pemilik QR Code subsidi tepat sudah mencapai 10.783 kendaraan, terdiri dari 5.528 kendaraan Pertalite (mesin bensin) dan 8.027 kendaraan Solar (mesin diesel).

Jumlah ini meningkat 50% setelah penerapan subsidi tepat per tanggal 9 Januari 2023 di Kota Palu. Transaksi solar harian juga didominasi 82% menggunakan QR Code, sisanya diinput nomor polisi kendaraan secara manual.

“Dukungan Gubernur, Kapolda dan Muspida lain di Sulawesi Tengah sudah kita kantongi, harapannya ini bisa di laksanakan menyeluruh secepatnya di semua Kota/Kab di Sulteng, karena itu harapan masyarakat,” pungkas Fahrougi. */RIFAY