Stunting di Palu 23 Persen, di Bawah Angka Nasional

oleh -
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, didampingi Wakil Wali Kota, dr. Reny A. Lamadjido saat menghadiri kegiatan Rembuk Stunting, di salah satu hotel, di Kota Palu, Selasa medio 2022 lalu. (FOTO: HUMAS PEMKOT PALU)

PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, didampingi Wakil Wali Kota, dr. Reny A. Lamadjido membuka kegiatan Rembuk Stunting, di salah satu hotel, di Kota Palu, Selasa (05/07).

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting terintegrasi tingkat Kota Palu tahun 2022.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Hadianto mengatakan, pekan lalu pihaknya sudah mengundang Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kepala Bappeda Kota Palu terkait penanganan stunting tersebut.

BACA JUGA :  Ada Parade Maulid Diba di Milad Alkhairaat

Ia mengaku telah mengusulkan kepada Dinas Kesehatan Kota Palu untuk membuat paket stimulus stunting agar percepatan penurunan diharapkan dapat berjalan dengan efektif.

Ia menjelaskan, paket stimulus stunting merupakan sistem penanganan di luar ibu hamil selama tiga bulan guna memberikan asupan pendamping buat anak.

“Kalau kita tidak berpikir cara efektif dan cepat seperti itu, maka masalah stunting akan selalu menjadi momok,” tegasnya.

Hadianto mengungkapkan, bahwa jumlah angka stunting di Kota Palu masih sekitar 23 persen dan masih di bawah angka nasional.

BACA JUGA :  Rektor Unisa: Alkhairaat Pilar Pendidikan yang Berkelanjutan

“Oleh karena itu, mari kita melakukan langkah-langkah yang betul dan benar-benar implementatif. Maka saya berharap dengan keinginan saya yang didukung oleh OPD terkait, Paket Stimulus Stunting Kota Palu dapat dikaji secepatnya agar parameter kita dalam bekerja dapat kita wujudkan,” harapnya.

Ia meyakini, program peduli stunting merupakan wujud keprihatinan bangsa dan negara karena masih banyaknya anak-anak yang hari ini berada pada situasi tersebut.

Oleh karena itu, katanya, sebagai pemerintah dituntut untuk melakukan langkah-langkah yang implementatif dan benar-benar dapat menjadi solusi agar penanganan stunting bisa terselesaikan.

“Paling tidak kita memiliki standar yang jelas dalam penanganan ini agar masalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Saya berharap akan lahir ide-ide cemerlang bagaimana upaya yang dapat dilakukan oleh kita dalam menangani stunting,” tutupnya.

BACA JUGA :  Kabag Organisasi Pemkot Palu Jadi Dosen Tamu di Universitas Diponegoro

Reporter : Hamid
Editor : Rifay