PALU- Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Donny Setiawan mengatakan, baru-baru ini pihaknya bersama Satuan Tugas (Satgas) Polda Sulteng melakukan pemeriksaan gudang Bulog. Stok beras Bulog saat ini menipis. Namun untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, stok persediaan beras Sulteng dijamin aman dan terkendali, sebab akan menerima impor beras dari Thailand.

“Kami baru baru ini melakukan pengecekan rutin bersama Satgas Pangan Polda terkait ketersediaan stok beras di gudang bulog dan kelancaran distribusi minyak goreng rakyat, khususnya minyak kita. Insya Allah ketersediaan bahan pokok aman menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Saat ini stok Bulog menipis, tapi mulai tanggal 18 masuk beras impor,” ujar kabid perdagangan dalam negeri Donny Setiawan kepada Media ini Selasa (14/2).

Menurut Donny beras impor yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berasal dari Negara Thailand.

Di tempat terpisah Pakar Ekonomi dari Universitas Tadulako DR Ahlis Djirimu mengatakan, Beras menjadi komoditi utama di Indonesia. Surplus beras Sulteng patut diapresiasi, khususnya daerah lumbung pangan penghasil beras tersebut.

Menurutnya, bila surplusnya karena intensifikasi, tentu lebih baik ketimbang ekstensifikasi berbasis pembukaan lahan baru.

Hal ini akan memberikan kepastian harga dan kabupaten penghasil dapat mensuplai daerah yang minim, seperti Kabupaten Tojo Una-Una, Bangkep dan Kabupaten Banggai Laut.

“Provinsi Sulteng masih terima beras impor karena ada alasan kepentingan strategis politik yakni sebulan lagi Ramadhan pada 23 Maret 2023. Ini langkah antisipatif atas gejolak harga pada daerah kita yang monokultur atau pertanian dengan menanam tanaman sejenis, misalnya lahan ditanami hanya padi atau jagung saja,” jelasnya.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG