Stisipol Palu Terbakar, 10 Mahasiswa Tetap Jalani Ujian Skripsi

oleh -
Seorang warga tengah mengabadikan sisa-sisa peristiwa kebakaran di kawasan Kampus Stisipol Panca Bhakti Palu, Senin (31/08) malam. (FOTO: FALDI)

PALU – Pihak kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Panca Bhakti Palu memastikan bahwa sejumlah dokumen penting bisa diselamatkan pasca kebakaran hebat yang melanda, Senin  malam.

Proses akademik juga masih tetap berjalan. Rabu besok, 10 mahasiswa Bidang Administrasi Publik juga tetap akan mengikuti ujian skripsi, di ruangan yang masih bisa digunakan.

Ketua Stisipol Panca Bhakti Palu, Muzakir Tawil, mengatakan, saat kebakaran tengah berlangsung, sejumlah mahasiswa dibantu warga setempat berhasil menyelamatkan dokumen penting yang ada di ruangan lantai I, sesaat sebelum seluruh ruangan ludes dilalap api.

“Karena itu, proses perkualiahan serta pengurusan berbagai administrasi akademik lainnya oleh mahasiswa, akan tetap dilanjutkan seperti dihari-hari sebelumnya,” katanya, Selasa (01/09).

BACA JUGA :  RSUD Anuntaloko Parigi Butuh Ratusan Kantong Darah Per Bulan

Diketahui, dalam masa pandemi covid 19 ini tak kurang dari 500an mahasiswa Stisipol yang tetap melanjutkan proses perkuliahan secara online.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran di kawasan kampus itu berasal dari salah satu rumah warga yang kondisinya saling berhimpitan di belakang kawasan kampus.

Kencangnya hembusan angin, ditambah dengan kondisi rumah yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar, membuat api dengan cepat merembet ke berbagai arah.

Kondisi bangunan RS Bhayangkara Palu yang berdekatan dengan tempat kejadian, juga membuat petugas medis bersama aparat kepolisian, serta pihak keluarga langsung melakukan evakuasi pasien.

BACA JUGA :  Besok, HIKMAT Mesir Gelar Haul ke-3 Habib Saggaf Aljufri

Di sisi lainnya, para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Palu (STIE) yang berada satu lokasi dengan Stisipol, juga langsung melakukan evakuasi berbagai dokumen kampus serta fasilitas penting, di antaranya lembaran skripsi dan komputer karena khawatir ikut terbakar.

Proses pemadaman api bahkan sampai melibatkan puluhan personel gabungan, didukung dengan delapan armada pemadam kebakaran, dibantu dua kendaraan taktis watercanon milik polisi, satu unit mobil suplai PDAM Palu serta satu unit mobil suplai milik Basarnas Palu. Tak kurang dari lima jam, si jago merah kemudian berhasil dijinakkan.

Usai peristiwa itu, sejumlah petugas PLN langsung melakukan penormalan kembali aliran listrik warga di sekitarnya.

Beruntung peristiwa tersebut tak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

BACA JUGA :  Desa Toini Dapat Tambahan Alokasi Kinerja DD Rp258.510 Juta

Reporter : Faldi
Editor : Rifay