SIGI- Potensi lahan pertanian Sulawesi Tengah (Sulteng) jika tidak ditunjang Sumber Daya Manusia (SDM) yang selalu mendapatkan tambahan pengetahuan terbaru serta mengikuti perkembangan zaman, hasilnya tidak akan optimal.
“Karena itulah sejak Menteri Pertanian dijabat Syahrul Yasin Limpo langsung dicanangkan Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern. Kenapa demikian, menteri merasa tertantang mengapa swasembada hanya terjadi pada zaman pemerintahan Suharto yang secara teknologi dan varietas jauh tertinggal dari masa sekarang. Alhamdulillah kerja keras kita mendapatkan pengakuan dari lembaga dunia Internasional Rice Research Institute (IRRI) , sebagai negara yang swasembada beras karena tiga tahun terakhir tidak melakukan impor,” kata Yesiah Ery Tamalagi selaku Staf Khusus Menteri Pertanian RI dihadapan 75 Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) se Kabupaten Sigi serta lima peserta dari daerah Napu, dalam keterangan tertulis diterima MAL Online, Rabu (9/11).
Lanjut pria yang akrab disapa Erik ini, PPL merupakan ujung tombak keberhasilan program pertanian sebagai pasukan khusus Kementrian Pertanian dan Dinas daerah setempat.
“Karena itulah kawan- kawan PPL harus selalu mendapat tambahan pengetahuan terhadap potensi yang ada, termasuk bagaimana membuat pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan petani ditempatnya bertugas,” kata Erik sekaligus membuka acara bimbingan teknis pengelolahan lahan-lahan kering mendukung produksi jagung di Sulteng.
Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Sulteng, Abdul Wahab mengatakan, jika kegiatan di Kabupaten Sigi merupakan kegiatan kedua dilaksanakan setelah sebelumnya dilakukan di Kabupaten Donggala.
“Di Donggala pesertanya malahan 150 orang karena adik adik mahasiswa yang sedang mengikuti Kampus Merdeka minta diikutkan karena materi bimtek dianggap menarik dan relevan. Materi Bimtek ini memang meliputi inovasi lahan kering menjadi penyuplai bibit unggul dan bermutu sampai pada bagaimana nantinya jika mau membuat label sendiri, termasuk juga bagaimana pembuatan pupuk organik dengan cara yang paling baru,” jelas Abdul Wahab.
Bimtek di Kabupaten Sigi menghadirkan Kepala Balai Pertanahan Balitbangtan Kementan RI, Doktor Lydia, Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih serta dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sigi Rahmat Iqbal. (**/IKRAM)