PALU – Asisten I Provinsi Sulteng, Fahrudin Yambas, menekankan perlunya keserentakan daerah dalam menetapkan nilai komitmen terhadap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hingga saat ini, hanya 10 daerah di Sulteng yang telah menetapkan komitmen melalui aplikasi P3DN SIPD, meskipun anggaran belanja barang dan jasa mencapai lebih dari 15 Triliun Rupiah.
Pada acara Forum Koordinasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Hotel Swissbell pada Kamis (30/11), Asisten I Fahrudin Yambas mengingatkan pentingnya patuh terhadap kebijakan nasional dan komitmen pemerintah.
“Saya meminta kabupaten kota mengebut belanja P3DN di sisa waktu tahun anggaran,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, 35 pelaku usaha menerima sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dua pelaku usaha dinilai telah memenuhi persyaratan dengan TKDN mencapai 38% untuk produk abon ikan dan 40% untuk produk kerajinan keranjang tisu dari rotan.
P3DN, sebagai kebijakan industri untuk meningkatkan produksi dalam negeri, memiliki target 95% produksi dalam negeri dan impor paling sedikit 5%. Forum koordinasi dianggap strategis oleh Asisten I Provinsi Sulteng untuk menyelaraskan pemahaman dan aksi tindak lanjut di tingkat kabupaten kota se-Sulteng terhadap implementasi P3DN.
Acara dihadiri oleh pejabat utama dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Dalam Negeri, menambah bobot pentingnya forum tersebut dalam mendukung kebijakan nasional. Asisten I Provinsi Sulteng berharap hasil forum dapat menjadi referensi untuk diimplementasikan di lingkungan pemerintah masing-masing.
Reporter: Irma
Editor: Nanang