Soroti Kecelakaan Kerja PT ITSS, Pekhat Sulteng: Patut Diduga Tak Miliki Standar K3

oleh -
Ketua Pekhat Sulteg, Rusli

MOROWALI – Perjuangan Advokasi Pertambangan dan Perkebunan (Pekhat) menyoroti insiden kecelakaan kerja di PT ITSS.

Menurut Ketua Pekhat Sulteg, Rusli, kecelakaan sering terjadi sebab korporasi bergerak sektor tambang di duga tidak memiliki standar Kesehatan, Keselamatan, Kerja (K3).

“Sejak berdirinya IMIP di kawasan Bahodopi Morowali, semua pihak mengetahui bahwa dalam temuan-temuan instansi pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil, operasi dari korporasi bergerak di sektor nikel di kawasan IMIP patut diduga tidak memiliki standar K3 memadai, sehingga kerap terjadi insiden kecelakaan kerja dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi insiden kecelakaan PT ITSS kali ini mengakibatkan korban jiwa,” kata Rusli kepada MAL Online, Ahad (24/12).

Menurut Rusli, perusahaan harus melaksanakan peraturan perundang-undangan baik secara nasional maupun rekomendasi secara internasional untuk dapat menjamin hak-hak para pekerja.

“Negara atau Kementerian terkait untuk dapat melakukan investigasi secara menyeluruh terkait dengan peristiwa ledakan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), serta mengungkap kepada publik secara transparan.

Selain itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, untuk melakukan evaluasi secara mendalam guna mencegah adanya peristiwa di kemudian hari terjadi kembali.

“Lakukan evaluasi terkait dengan sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap perusahaan di Indonesia,” tutupnya.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG