SNMPTN,Jangan Lagi Ada Manipulasi Pengisian PDSS

oleh -
Wakil Rektor Untad, Bidang Akademik, Prof. Dr. Sutarman Yodo (kiri) didampingi Dr. Darsikin Koordinator Humas SNMPTN memberikan keterangan pers di ruang pres room, Rabu (17/01) (FOTO : MAL/YAMIN)

PALU – Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir resmi meluncurkan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018.

SNMPTN merupakan seleksi masuk perguruan tinggi dengan mengandalkan catatan prestasi dan portofolio siswa, sedangkan SBMPTN akan dilaksanakan dengan sistem Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Wakil Rektor Universitas Tadulako (Untad), Bidang Akademik, Prof. Dr. Sutarman Yodo, Rabu (16/01) berharap kepada sekolah diharapkan sudah dapat memasukkan data melalui aplikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa untuk aplikasi SNMPTN. Isian data berupa rekam jejak prestasi akademik siswa. Pengisian dan verifikasi PDSS yang dibuka mulai 13 Januari sampai  10 Februari 2018.

BACA JUGA :  Kemenkeu Sinergi Universitas Tadulako Gelar Kuliah Umum Literasi Surat Berharga Negara

Kata dia, pengisian dan verifikasi PDSS akan dilakukan kepala sekolah atau orang yang ditugaskan melalui website https://pdss.snmptn.ac.id.

“Panitia memberikan waktu pendaftaran mulai 21 Februari – 6 Maret 2018. Sedangkan pengumuman hasil seleksi akan dilaksanakan pada 17 April 2018,” kata Sutarman.

Menurutnya, untuk tahun ini daya tampung masing-masing seleksi tetap sama seperti tahun lalu. Untuk SNMPTN dan SBMPTN paling banyak 30 persen dari daya tampung PTN serta seleksi mandiri paling sedikit 30 persen.

Tahun ini, SNMPTN diikuti sebanyak 85 perguruan tinggi negeri. Berdasarkan data pada 2017, ada sebanyak 12.790 sekolah dan 130.854 siswa yang mendaftar.

“Terkait SBMPTN, tahun ini ada UTBC dan UTBK. UTBK akan menjangkau 10 kali lipat dari tahun lalu. Tahun lalu sebanyak 21.500 peserta menjadi minimun 200 ribu peserta seiring perkembangan teknologi informasi,” katanya.

BACA JUGA :  Untad dan Telkom Indonesia Luncurkan Smartclass Room untuk Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

Dia mengaku, tahun 2016 hingga 2017 siswa yang lulus masih banyak yang harus dibatalkan, karena persoalan pengisian PDSS yang nyata bias dibuktikan terjadi manipulasi. Olehnya dia berharap tahun ini manipulasi nilai siswa yang di upload yang diisi di PDSS itu tidak terjadi lagi manipulasi, karena panitia Untad juga dibebani tanggungjawab untuk melakukan ferivikasi.

“Ketika siswa itu sudah dinyatakan sudah diterima di Untad maka satu syarat diterima untuk diseleksi SBMPTN maka perguruan tinggi wajib melakukan ferivikasi rapor dari mereka siswa-siswa yang diterima tadi. Jadi diterima belum tentu bias gol, karena masih harus perguruan tinggi yang dituju masih diberi beban untuk melakukan ferivikasi . maka setelah dilakukan ferivikasi itu apabila dilakukan ada manipulasi maka kami akan batalkan kelulusannnya,” katanya.

BACA JUGA :  Bawaslu Parimo Awasi Tahapan Pendaftaran Calon Kepala Daerah

Bagi sekolah yang mengimput data salah, maka tidak diperkenankan ikut SNMPTN tahun berikutnya oleh panitia pusat. Panitia lokal sendiri hanya menyangkut pembatalan siswanya. (YAMIN)