SMK Negeri 1 Banawa akan Masukkan Tenun Donggala dalam Pelajaran Mulok

oleh -
Kepala SMK Negeri 1 Banawa, Slamet Indradi berama Wakasek Kurikulum, Syarif Ibrahim, saat melakukan peninjauan ke sentra kerajinan tenun di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Sabtu (24/12), (FOTO: media.alkhairaat.id/Jamrin AB)

DONGGALA – Sekolah Menengah (SMK) Negeri 1 Banawa, akan memasukkan Tenun Donggala dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok) pada tahun ajaran 2023 mendatang.

Pihak sekolah sendiri telah membentuk tim penyusunan kurikulum yang akan merumuskan metodeologi pembelajaran. Mereka terdiri dari kalangan akademisi, budayawan, sejarawan dan fungsional dari Dikbud Donggala.

Rencana tersebut diawali dengan mengetahui lebih dekat tentang kerajinan tradisional tersebut.

Sabtu (24/12), Kepala SMK Negeri 1 Banawa, Slamet Indradi berama Wakasek Kurikulum, Syarif Ibrahim, melakukan peninjauan ke sentra kerajinan tenun di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah.

Mereka melakukan dialog dengan pengrajin tenun dan aparat desa setempat, sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan kerjainan tenun untuk dimasukkan dalam kurikulum mulok.

“Ini merupakan bentuk respon agar bagaimana generasi muda bisa ikut mempertahankan dan melestarikan tenun,” kata Slamet.

Tujuannya, kata dia, bukan untuk menjadikan siswa harus menjadi penenun, melainkan dapat mengetahui dasar-dasar pembuatan dan nilai-nilai yang terdapat dalam kerajinan tersebut.

“Soal akan menglami kesulitan atau bagaimana, itu tidak ada masalah, yang penting harus berani memulai mempelajari tenun di sekolah. Kalau tidak dari sekarang dimasukkan dalam pelajaran mulok, ya kapan lagi,” tegasnya.

Kades Towale, Muhammad Subhan bersama Sekdes, Arlin menyatakan dukungan terhadap program mulok di sekolah. Pihaknya juga bersedia menyiapkan sumber daya manusia, dalam hal ini pengrajin tenun.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay