MOROWAL – PT Vale Indonesia Tbk, melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali akan merampungkan pembangunan smelter yang menggunakan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) pada Tahun 2026.
Smelter yang dibangun di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali ini akan dioperasikan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI), perusahaan yang didirikan PT Vale dan mitranya.
IGP Morowali sendiri diinvestasikan sebesar Rp33,3 triliun. Di dalamnya mencakup area tambang dan Pelabuhan serta smelter.
Berdasarkan persetujuan revisi RKAB dari Kementerian ESDM, PT Vale akan melakukan produksi dan penjualan sebesar 2,2 juta ton bijih saprolite di tahun 2025.
Proyek IGP Morowali sendiri telah berlangsung sejak 10 Februari 2023, meliputi pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi yang dirancang untuk mencapai emisi nol bersih.
Secara keseluruhan, sebagaimana yang tertuang dalam laporan tahunan dan keberlanjutan PT Vale, sampai dengan akhir tahun 2024, jumlah pekerja sebanyak 3.038 orang, bertambah 21 orang dari tahun 2023 sebanyak 3.017 orang. Dari total jumlah karyawan tersebut, 83 persen adalah karyawan lokal
Selaras dengan Prinsip HAM dalam Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan ICMM, PT Vale memiliki kebijakan dan menerapkan praktik untuk menghormati hak dan kepentingan perempuan di tempat kerja. PT Vale sendiri menargetkan peningkatan jumlah karyawan perempuan mencapai 17% pada tahun 2030.

