POSO – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Program Sekolah Tanggap Bencana Fuel Terminal Poso, memberikan pelatihan mitigasi bencana kebakaran kepada siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat Moengko Poso, baru-baru ini.
Program Sekolah Tanggap Bencana ini merupakan salah satu bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan terhadap masyarakat di wilayah ring I operasional PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Poso.
Kegiatan mitigasi bencana kebakaran ini dihadiri oleh Fuel Terminal Manager Poso, Tim Siaga Bencana Kelurahan Moengko, Kepala Sekolah, guru-guru, staf, dan siswa siswi MTs Moengko Poso yang berjumlah sekitar 93 orang.
Materi yang diberikan, di antaranya terkait cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), cara penggunaan Fire Blanket (selimut api), serta mitigasi penyebab kebakaran dan bagaimana menghadapinya.
Fuel Terminal Manager Poso, Steven Victor Lanongbuka, mengutarakan tujuan dari dilaksanakannya program ini.
“Program Sekolah Tanggap Bencana ini sudah dibentuk dan dibina oleh Fuel Terminal Poso sejak tahun 2021 dengan jumlah anggota sebanyak 22 orang,” katanya.
Menurutnya, tim ini bertugas menyebarkan praktik budaya sadar bencana di lingkungan ring I Fuel Terminal Poso melalui pelatihan kesiapsiagaan pada saat sebelum dan setelah terjadi bencana.
“Tim Siaga Bencana ini adalah perwakilan dari warga kelurahan Moengko yang telah mendapatkan pelatihan terkait pengurangan resiko bencana, baik kebakaran maupun bencana lainnya,” ujarnya.
Kepala MTs Poso, Satira, menyampaikan terima kasih kepada Fuel Terminal Poso yang peduli akan keselamatan dan keamanan warga sekitar operasional perusahaan, termasuk dalam lingkungan MTs.
“Kami senang sekali memperoleh kunjungan dari Fuel Terminal Poso untuk menerima pengetahuan terkait bencana kebakaran dan bagaimana penggunaan alat pemadam kebakaran. Kami berharap ilmu ini bisa diterapkan jika terjadi bencana kebakaran baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Tidak panik dan berusaha menanggulangi kebakaran sesegera mungkin sebelum menimbulkan kebakaran yang lebih besar,” ucap Satira.
Setelah sambutan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan simulasi pemadaman api ketika terjadi kebakaran dari kompor atau tabung gas menggunakan alat yang mudah didapatkan di rumah seperti kain yang dibasahi terlebih dahulu oleh air.
Tim Pertamina Fuel Terminal Poso memberikan kesempatan kepada guru dan siswa siswi yang hadir untuk mencoba memadamkan api seperti yang telah dicontohkan.
Syifa, salah satu siswi yang mencoba praktik pemadaman, mengungkapkan, hal ini merupakan pengalaman pertama baginya.
“Ternyata mudah memadamkan api. Kuncinya jangan panik, tetap tenang,” ujarnya.
Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kondisi sosial lingkungan sekitar.
“Program yang kami jalankan adalah bentuk kontribusi perusahaan terhadap lingkungan sekitar dalam hal mitigasi dan mempersiapkan bahaya bencana yang tidak kita ketahui kapan datangnya, sehingga dapat selalu siap siaga. Dan program ini sejalan dengan program Pemerintah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu nomor 11 Menjadikan Kota dan Pemukiman Inklusif, Aman, tangguh dan Berkelanjutan,” ucap Fahrougi.