PALU-Mendukung suksesnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN) sepakat memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja terlibat dalam ekosistem program Pemenuhan Gizi Nasional atau sering dikenal Makan Bergizi Gratis (MBG).

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Kepala BGN Dadan Hindayana.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, Senin, (21/04), memberi apresiasi dan menyambut baik langkah strategis BGN tersebut dan menyatakan kesiapannya dalam memberikan layanan dan perlindungan maksimal kepada seluruh pekerja. Selain itu,ini juga dinilai sejalan dengan perintah Presiden Prabowo tertuang dalam Inpres 8/2025, yakni pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

“Kami mengapresiasi kepada Pak Dadan Hindrayana dan tim di Badan Gizi Nasional atas inisiatif hari ini, dan ini kita sama-sama menyukseskan program sangat baik, program strategis dan kami tentu saja siap mendukung program ini. Ini juga bentuk perlindungan bagi pekerja terlibat di SPPG. Ini juga wujud negara hadir adalah mereka terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan,”jelasnya.

Sementara itu Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan saat ini ada 1.083 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan total pekerja mencapai lebih dari 50 ribu. Sesuai roadmap BGN jumlah tersebut diprediksi terus bertambah hingga 1,2 juta pekerja.

“Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi kami membayar preminya untuk mereka, sehingga semua terlibat di dalam program makan bergizi, secara sosial terlindungi. Sesuai tagline BPJS Ketenagakerjaan “Kerja Keras Bebas Cemas” cocok untuk semua pihak terlibat dalam program MBG, kerja keras luar biasa, menyiapkan makanan untuk penerima manfaat, anak-anak masa depan kita, kita berikan mereka kenyaman melalui perlindungan sosial ketenagakerjaan,” ujarnya.

Tak hanya pekerja terlibat di SPPG, kedepan sasaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan terus diperluas hingga menjangkau para pekerja ada di dalam rantai pasok program tersebut.

Sinergi dibangun saat ini diyakini mampu mempercepat tercapainya universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, pasalnya saat ini dari 104,9 juta pekerja eligible menjadi peserta, masih terdapat sekitar 61 persen belum mendapatkan perlindungan, didominasi oleh pekerja rentan.

Pada kesempatan berbeda Pejabat Pengganti Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sulawesi Tengah Alias AM, Selasa (22/04), mengatakan siap mendukung suksesnya sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di tingkat daerah, dimana pihaknya melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terlibat MBG di Sulteng

“Tentu kami mendukung sepenuhnya, dan siap menindaklanjuti kerjasama yang sudah dilakukan ditingkat pusat. Bahkan kita berharap ini juga bisa memotivasi perusahaan atau pekerja untuk memiliki perlindungan Sosial Ketenagakerjaan,” katanya.

REPORTER : **/IKRAM