MOROWALI – Simulasi penanganan ancaman kelompok perusuh berlangsung di Bandara Morowali, Senin (30/12).
Dalam latihan ini, disimulasikan skenario pembajakan bandara oleh sekelompok perusuh yang bertujuan menggagalkan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Morowali Tahun 2024.
Simulasi dimulai dengan penguasaan terminal keberangkatan oleh para “pelaku,” yang kemudian melakukan penyanderaan, ancaman bom, serta meminta pesawat untuk diterbangkan bersama pasangan calon bupati menuju Makassar.
Kondisi darurat ini ditangani dengan sigap oleh Komite Keamanan Bandara, yang melibatkan personel TNI, Polri, serta Tim JiBom Sat Brimob Polda Sulawesi Tengah.
Evakuasi penumpang dilakukan dengan tertib, sementara tim negosiasi berupaya menenangkan situasi sambil memberikan ruang bagi Tim Wanteror untuk bertindak. Dalam waktu singkat, dua “pelaku” berhasil dilumpuhkan, dan ancaman bom dinetralisir oleh tim penjinak bom.
Kepala UPBU Bandara Morowali, Sofyan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kesiapan menghadapi situasi darurat di masa mendatang.
“Simulasi ini bertujuan meningkatkan koordinasi dan kemampuan Komite Keamanan Bandara dalam menangani ancaman serius. Kami melibatkan TNI, Polri, dan Tim JiBom untuk memastikan keamanan penerbangan tetap terjaga,” ujarnya.
Simulasi ini tidak hanya menunjukkan kesiapan personel dalam menghadapi situasi darurat tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap pengamanan di Bandara Morowali.
Operasi berjalan lancar tanpa gangguan berarti, dan seluruh pihak yang terlibat memberikan kontribusi maksimal.
Reporter : Harits
Editor : Yamin