PALU – Wali Kota Palu Hidayat, memimpin Tim Silahturahim Ramadhan 1439 H/2018 di Masjid An Nur Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, pekan lalu. Saat itu, Wali Kota didampingi para asisten, pimpinan OPD, camat, lurah dan penceramah H. Arsid Kono.
Pada kesempatan itu, Hidayat menyampaikan bahwa tim silaturahim yang tahun sebelumnya telah dibentuk, bergerak pada lima wilayah. Masing-masing dinamai Tim Songgolangi, Puenjidi, Siralangi, Mantikulore dan Rajalangi.
“Pemberian nama ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kembali tokoh pejuang di Tanah Kaili. Misalnya Songgolangi merupakan pejuang yang tidak pernah kompromi dengan terus melawan Belanda di wilayah Palu bagian selatan ketika itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Hidayat mengatakan, dalam rangka membangun SDM generasi penerus yang cerdas, berbudaya, beradat, beriman dan bertaqwa, maka pihaknya tangah berupaya menumbuhkan nilai kearifan lokal yang merupakan karakter To Kaili, yang sangat menjunjung tinggi nilai toleransi, kekeluargaan dan kegotongroyongan.
“Siapapun dia, darimana pun asalnya, dan agama apa yang dianutnya, sepanjang darahnya masih berwarna merah, maka mereka adalah saudara dan keluarga kita yang harus kita lindungi,” tekannya.
Selain itu, tambahnya, pembentukan lembaga adat dan Satgas K5 sebagai upaya bagaimana menyelesaikan masalah sosial di tengah masyarakat.
“Di sektor pendidikan, kita mendorong penambahan jam belajar semua agama pada 164 SD dan dilanjutkan pendalamannya hingga ke SMP nanti,” bebernya.
Hidayat juga menegaskan, dalam hal penerimaan siswa baru berbasis zonasi, harus dilakukan dengan tidak ada lagi pungutan dalam bentuk apapun kepada siswa, karena Pemkot telah menganggarkannya dalam APBD, seperti pengadaan bangku, computer.
“Insya Allah pada tahun 2019 semua sekolah dapat dilakukan ujian dengan sistem UNBK,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Pemkot tidak hanya berhenti pada pembangunan SDM saja, namun berupaya membangun potensi 4 dimensi alam Kota Palu yang begitu indah (gunung, bukit, teluk dan sungai).
Khusus di wilayah utara, Pemkot akan membangun agro wisata melalui penanaman holtikultura, pisang, buah naga, markisa dan lainnya. Pemerintah juga akan membantu pengadaan bibit dan mesin traktor. Selain itu pembangunan kolam pengembangan ikan lele dan lokasi pemancingan disertai sarana pendukung, seperti sou-sou yang akan menambah ketertarikan pengunjung untuk berwisata di Kota Palu.
Pada bidang kesehatan, tambah Hidayat, Pemkot juga telah melakukan upaya melalui pelayanan kesehatan gratis pada sore hingga malam hari.
“Bertepatan dengan pelaksanaan FPPN III bulan Sepetember 2018, para raja, keraton, budayawan dan tokoh adat se-Indonesia akan datang di Kota Palu dalam rangka kegiatan implementasi revitalisasi nilai-nilai budaya bangsa. Olehnya diharapkan kepada camat, lurah, lembaga adat dan Satgas K5 untuk mempersiapkan diri menerima kunjungan mereka,” tutupnya. (HAMID)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.