PALU – Setelah mengalami kekalahan dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Palu pada 9 Desember ini, Muhammad Wahyuddin calon wakil wali kota yang berpasangan dengan Aristan, memberikan pesan hangat kepada kader-kadernya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Nasihat dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKS Sulteng ini nampak dibagikan oleh kader-kader PKS di laman facebook mereka. Seperti yang dibagikan oleh anggota DPR RI, Sakinah Aljufri dan istri dari almarhum Muhammad Ali Lamu, Erni Yulianti.

Memulai dengan basmallah, tahmid dan shalawat, Muhammad Wahyuddin menyampaikan, kemenangan dan kekalahan dalam perjuangan adalah sunnatullah yang Allah pergilirkan di antara hamba-Nya.

“Menang bukan berarti mulia, kalah tak mesti hina. Menang disikapi dengan rendah hati, tuntunan Allah: bertasbih, tahmid dan istighfar.” Begitu tulisan dari pesan ini.

Lalu dia mengatakan, kalah disikapi dengan syukur dan evaluasi diri. Bersyukur karena boleh jadi kekalahan adalah sarana penggugur dosa dan kesalahan.

“Kalah boleh jadi pertanda sayang dari Allah karena kita sedang dijauhkan dari segala perkara tak terduga efek euphoria kemenangan yang justru mengundang murka Allah,” pesan Muhammad Wahyudin.

Selanjutnya kata dia, evaluasi, melihat diri secara jujur. Bukan maksud mencari aib dan siapa yang patut disalahkan, ini tak ada gunanya.
Masing-masing berkaca diri, prasyarat kemenangan apa yang masih belum dilakukan.

Menurutnya, Allah menilai proses bukan hasil. Tak ada yang sia sia dari suatu proses selama ikhlas, terlibat dan berkontribusi sesuai kemampuan diri dalam bingkai amal jama’i.

“Mereka yang jadi penonton takkan bisa merasakan nikmatnya perjuangan. Takkan bisa bercerita tentang indahnya kebersamaan.
Takkan bisa merasakan getaran cinta persaudaraan. Bersabarlah, sungguh janji Allah itu benar adanya,” imbuh Cawalkot dari nomor urut 1 ini.

Dia juga memberi salam hormat kepada kadernya. atas segala jerih lelah dalam barisan perjuangan ini.

Jazaakumullah khairan katsiiran. Mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan yang tak sengaja dan tak berkenan di hati,” ucapnya.

Lalu Wahyudin mengambil pelajaran, bahwa ini pengalaman penting bagi kadernya, untuk pandai mengelola segala potensi dan sumber daya yang telah raih di momentum Pilkada kali ini. Jangan biarkan ia menguap tanpa bekas. Evaluasi menjadi tak berarti kalau tidak ada tindak lanjutnya untuk perbaikan.

“Ikhwatifillah, bangkit dan tersenyumlah menatap masa depan yang lebih cerah. Kokohkan pembinaan diri, keluarga dan masyarakat. Tak henti menebar kebaikan dan manfaat. Tetap setia bersama PKS Melayani Rakyat. Baarakallahu fiikum,” tutupnya dengan kalimat takbir. (NANANG)