PALU – Universitas Tadulako (Untad) akan melakukan Drop Out (DO) kepada 1000 lebih mahasiswa angkatan 2011, tahun ini. Pasalnya hingga tahun 2018 ini, mereka belum juga berhasil menyelesaikan masa kuliahnya.
Rektor Untad, Prof Muhammad Basir, baru-baru ini, mengatakan, pemberhentian itu dilakukan secara otomatis oleh sistem karena masa studi yang sudah melewati batas. Untuk itu, Basir menyarankan kepada para mahasiswa angkatan 2011 tersebut, segera berkonsultasi dengan program studi dan fakultas masing-masing dalam rangka penyelesaian studi.
“Beberapa dekan ini telah melakukan langkah-langkah nyata. Jadi mereka yang bisa kita selesaikan misalnya SKS-nya (Sistem Kredit Semester) tinggal 3 atau 4. Itu dilakukan bimbingan khusus. Tapi kalau SKS dibawah 70, saya kira biar juga diperpanjang 2 sampai 3 semester tidak mungkin lagi. Jadi kita siapkan surat pindah atau atau keterangan pernah belajar disini. Kita juga tidak mau korbankan mereka,” katanya.
Dari data yang ada, lanjut dia, mayoritas mahasiswa yang akan di-DO, bukan murni karena masalah akademik, tapi ada juga faktor non akademik.
“Mereka ini sebenarnya ada yang hanya dua semester dan tiga semester yang hilang. Mungkin sudah kawin dan sudah punya anak atau urus suami. Ada yang sudah pulang kampung dan seterusnya,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya juga akan memberikan kemudahan kepada mereka dengan mengeluarkan surat keterangan yang mengakui bahwa mahasiswa tersebut pernah kuliah di Untad.
“Kita bantu siapa tahu bisa di Unismuh atau Universitas Terbuka (UT), karena UT juga terbuka untuk menerima,” tandasnya. (YAMIN)