PALU – Perum Bulog Sulawesi Tengah hingga kini mengakui masih memiliki daya serap rendah, terhadap beras-beras milik petani yang tengah panen pada seminggu awal Ramadhan, Selasa (20/04).
Meski begitu, Kepala Perum Bulog Sulteng, Basirun menjelaskan, jika stock beras medium yang dimiliki Bulog untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Sulteng tahun 2021, masih sangat besar, dengan total jumlah mencapai 17.337 ton.
“Jadi sejak awal tahun hingga saat ini, permintaan pasar kita juga masih sangat rendah,” ujarnya kepada wartawan di Kota Palu, Selasa siang.
Akan tetapi, ia menegaskan, pihak Bulog tetap akan mengakomodir seluruh hasil panen para petani, untuk tetap menambah stock beras. Salah satu tujuannya untuk menjaga kestabilan harga yang ada di pasar.
Basirum mengungkapkan, pihaknya saat ini masih menetapkan harga beras Rp8300 per kilogram, kepada petani yang ingin menjual hasil panennya kepada Bulog. Namun, harga tersebut ditetapkan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan pihak bulog.
“jadi itu harga digudang bulog perkilogram, dengan persyaratan kualitas kadar airnya maksimal 14 persen, butir patah atau broken maksimal 20 persen, menir itu maksimal 2 persen,” Katanya.
Sejumlah daerah yang saat ini tengah memasuki musim panen, diantaranya adalah Parigi-Moutong, Kabupaten Donggala wilayah Pantai Barat dan Kabupaten Poso. Sedangkan wilayah seperti Luwuk dan Sigi diprediksi baru akan melakukan panen, diantara bulan Mei dan Juni mendatang.
Sementara itu, berjalannya pekan pertama bulan Ramadan saat ini, hasil koordinasi Bulog bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan, menilai kondisi pasar saat ini masih berjalan dengan normal atau belum terdapat kenaikan-kenaikan harga yang signifikan maupun mengkhawatirkan.
Reporter: Faldi
Editor: Nanang