PALU – Hingga akhir 2022 sejak tahun 2002, kasus HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 4.596 kasus. Kasus ini terbagi, untuk kasus HIV mencapai 3.372 sementara AIDS mencapai 1.224 orang.

Wakil Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sulteng Alfina A. Deu mengatakan, orang dalam HIV (ODHIV) berdasarkan kelamin penyakit yang disebabkan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini, 82 persen diidap oleh laki-laki, sementara perempuan hanya berkisar 18 persen.

Untuk berdasarkan umur HIV diidap 61 persen dari golongan umur 25-49 tahun, 27 persen usia 20-24 tahun, 3,8 persen usia 15 tahun, 1,5 persen golongan usia 5-14 tahun dan 1,5 persen terdapat pada usia 4 tahun.

“Dibandingkan triwulan pertama 2022 dengan triwulan pertama 2023 Orang dengan HIV berdasarkan populasi kunci atau Popkun di Sulteng (Populasi kunci sebagai kelompok masyarakat yang tidak mudah dijangkau ), kasus HIV tidak mengalami perubahan yang banyak seperti tahun 2022 kasus HIV 67 persen terjadi pada lelaki seks dengan lelaki/LSL, tahun 2023 LSL mengalami penurunan hingga 57 kasus, tahun 2022 waria 13 persen 2023 kasus HIV pada waria menurun hingga 6 persen, pasangan risiko tinggi (Risti) 13 persen begitu pula tahun 2023 masih berada pada angka 13 persen , untuk pekerjaan seks (PS) 13 persen tahun 2022 sementara 2023 mengalami penurunan hingga 5 persen, untuk pasangan resiko tinggi tahun 2022 mencapai 2 persen dan tahun 2023 mencapai 13 persen,” ujar Wakil Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS ( KPA) Sulteng Alfina A. Deu kepada media ini, Kamis (13/7).

Sementara, berdasarkan hasil pemodelan situasi HIV/AIDS, diperkirakan terdapat 526.841 Orang dengan HIV (ODHIV) di Indonesia.

Dimana secara nasional, penularan HIV terkonsentrasi pada populasi kunci dengan proporsi/prevalensi 0,26%. Situasi HIV di Papua dengan Proporsi pada populasi tertentu di suatu periode waktu (prevalensi) berada di angka 1,8%. Dengan kata lain, situasi epidemi HIV di Tanah Papua adalah meluas pada populasi umum. Diperkirakan jumlah populasi kunci 5.546.953 Orang, yang merupakan kelompok pekerja seks, waria, pengguna narkotika suntik dan pelanggan pekerja seks.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG