PALU – Sejumlah warga mengeluh adanya “sepeda motor siluman” yang sering “bergentayangan” di beberapa SPBU di Kota Palu. Warga menilai, kehadiran motor siluman bertujuan mengambil jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi hak warga.
Lukman warga Birobuli Utara mengatakan, akhir-akhir ini seringkali dia menjumpai di beberapa SPBU, motor thunder yang tangkinya sudah dimodifikasi dengan tangki mobil kijang LGX.
Menurut Lukman, bukan hanya sekali dia menemukan motor seperti itu, tetapi sudah sering. Dirinya menduga lolosnya motor siluman ini, karena adanya permainan dengan petugas SPBU.
“Saya tadi dilarang sama petugas SPBU untuk mengambil gambar motor siluman itu, dengan alasan tidak boleh gunakan HP. Jadi bagaimana dengan pakai aplikasi untuk beli BBM apa tidak pakai HP. Lucu juga ini petugas SPBU, mereka tidak mau ditahu kecurangannya,” ujar Lukman kepada MAL Online, di Palu, Kamis (14/7).
Senada dengan itu, Jafar warga Masomba mengatakan, yang berhak melarang pengisian BBM jenis pertalite yang pakai tangki yang sudah dirakit baik motor atau pun mobil, adalah petugas SPBU, tetapi jika motor atau mobil siluman ini masih sering berkeliaran di SPBU, berarti bisa dipertanyakan, apakah petugas tidak tahu atau pura-pura tidak tahu.
“Sekarang tidak lagi pakai jeregen, karena terlalu kentara. Saat ini tangki motornya dia modifikasi jadi tangki mobil. Ini semua yang bikin habis jatahnya kitorang. Pantas cepat habis. Jangan-jangan ini motor siluman adalah pemilik Pertamini, karena dilarang belinya pakai jeregen mereka sulap tangki motornya jadi tangki mobil. Saya dengar petugas dapat tip dari mereka, yang begini harus ditertibkan jangan dibiarkan,” ujar Jafar.
Di tempat terpisah Pengawas SPBU Pramuka Shanty Majid mengatakan, untuk di SPBU pihaknya menjamin tidak ada motor siluman itu berkeliaran untuk membeli BBM bersubsidi.
Menurutnya, di sini diharapkan kejelian petugasnya, bisa mengetahui itu motor siluman atau tidak. Karena takaran motor dan mobil untuk BBM tidak sama.
“Dulu saya pernah dapat langsung saya laporkan ke Satgas. Sekarang tidak ada sudah di Pramuka. Makanya kalau ada yang dapat silahkan foto dan laporkn ke 135 jadi langsung laporannya masuk ke Pertamina itu,” ujar Pengawas SPBU Pramuka, Shanty Majid.
Reporter Irma