Seorang Warga Palu Aksi Tunggal untuk Palestina

oleh -
Moh.Afandi beridri sendiri di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palu, menyatakan aksi solidaritasnya untuk Palestina, Ahad (12/5). (FOTO: MAL/IKRAM)

Gelombang bela Palestina serta aksi solidaritas atas pengeboman Israel ke Rafah terus menggema di berbagai negara, daerah, baik dilakukan kelompok maupun individu.

Tak ketinggalan dilakukan oleh seorang warga Palu, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina atas genosida dilakukan oleh tentara Israel beserta sekutunya. Moh.Afandi terbilang cukup nekat dan unik mengekspresikan kegalauan serta bentuk keprihatinan serta empatinya, atas kekejaman Israel telah membunuh lebih 14 juta umat manusia.

Berbekal karung semen bekas dibuatnya sendiri bertuliskan “I am human and I stay with Palestina” dan “All eyes and ears were on Rafah 14 milion Palestina are in mortal danger from Israel Bombing they have nowhere else to go”. Ia melakukan aksi tunggal dan bisu di area publik sebuah pusat perbelanjaan di Kota Palu.

Afandi berdiri pada area atau sudut pusat perbelanjaan serta berpindah-pindah dari lantai 1 sampai lantai 3 sambil membentangkan karung semen bekas bertuliskan tersebut. Aksi tunggal dilakukannya pun mendapat perhatian pengunjung melintas, berhenti sejenak dan membaca apa dituliskan.

Moh Arfandi menuturkan aksi tersebut terinspirasi dari teman-teman belahan dunia mengutuk keras kebiadaban Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

“Ada 14 juta umat manusia tewas dan tercerai berai dari keluarga dan kehilangan akibat bom-bom dilontarkan Israel,” kata Fandi.

Olehnya ia berharap, mata dunia terbuka atas kebiadaban Israel terhadap penduduk Raffah dan Gaza. Hari ini, hidup tanpa arah dan kehilangan sanak saudara.

Ia sendiri melakukan aksi tunggal guna menggugah hati nurani warga Kota Palu, mengajak bersama mengutuk langkah-langkah selama ini dilakukan oleh Israel.

“Bukan soal agama, melainkan kemanusiaan. Sekali lagi bukan soal agama, Islam, Kristen, Hindu, Budha. Ayo bersatu mengutuk langkah dilakukan Israel!” tekannya.

Ia menyebut, Israel harus betul-betul menghentikan pengeboman, bahkan anak-anak tidak berdosa juga merasakan dampaknya.

Salahsatu mahasiswi Rifna, menilai, bagi dirinya kampanye tunggal solidaritas terhadap Palestina dilakukan berdasarkan asas kemanusiaan, bukan berbicara agama Islam, Kristen, Budha ,tapi berbicara kemanusian.

“Jutaan orang meninggal dunia akibat konflik tersebut baik orang tua maupun anak-anak kecil tidak berdosa,” katanya.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG