Seorang Wanita di Lembantongoa Ditemukan Tewas Gantung Diri

oleh -

PALU – Masyarakat di Dusun III, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, dikejutkan dengan penemuan seorang wanita yang tergantung di kamar depan rumahnya pada Senin (11/9). Penanganannya masih didalami oleh Polsek Palolo dibantu Tim Identifikasi dari Polres Sigi, Selasa (12/9).

Jenazah wanita tersebut telah diidentifikasi sebagai D usia 64 tahun, yang tinggal bersama suaminya insial LW 65 tahun, dan putrinya inisial M 38 tahun.

Menurut keterangan kerabatnya, D dikenal sebagai individu yang terbuka dan tidak memiliki riwayat masalah atau hutang piutang berlebihan.

Menurut kepolisian, dari keterangan keluarga, kronologi kejadian bermula pada hari Senin, sekitar pukul 08.00 WITA, ketika korban dan suaminya pergi ke kebun untuk memasak gula aren di pondok kebun mereka yang terletak di Dusun III. Namun, ketika tiba di kebun, D tiba-tiba menghilang setelah berputar-putar di sekitar pondok gula aren. Suaminya inisial LW memeriksa sekitar kebun, tetapi tidak berhasil menemukan istrinya.

Sekitar jam 11.00 WITA, suaminya bertemu temannya inisial TM (63), mengatakan bahwa tadi dia berpapasan dengan D di jalan, dan bertanya tentang situasi di rumahnya. Mendengar bahwa ada yang aneh, LW langsung bergegas pulang ke rumah mereka di Dusun III, Desa Lembantongoa. Di sana, dia menemukan korban tergantung di kamar depan rumah dengan tali nilon melilit di lehernya.

Kapolres Sigi, AKBP Reja A Simanjuntak mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kejadian ini. Namun saat ini tim gabungan Polsek dan polres sedang melakukan olah TKP guna mengungkap tabir di balik tewasnya D.

Di tempat terpisah saat dikonfirmasi Kapolsek Palolo AKP Haryadi, juga mengaku, akan berupaya bekerja keras mengungkapkan kasus gantung diri ini. Saat ini pihaknya masih mengumpulkan semua fakta, bukti dan keterangan terkait dengan peristiwa yang terjadi dan mengungkap segala kemungkinan yang terjadi.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penanganan peristiwa ini kepada pihak kepolisian dan tidak menyebarkan informasi yang keliru, yang pada akhirnya hanya menambah persoalan yang baru,” ujar Kapolsek Haryadi.

Sementara, dalam persoalan ini keluarga korban telah menolak untuk dilakukan otopsi. Namun dari pihak kepolisian akan terus berupaya menggali semua kemungkinan sehingga didapatkan kejelasan penyebab kematian D dengan transparansi dan berkeadilan.

Reporter: IRMA/Editor: NANANG